961 Bus Jambi Dilarang Beroperasi Saat Lebaran

Dari total 2.077 unit armada bus di Jambi, hampir separuhnya dinyatakan tidak laik jalan

oleh Bangun Santoso diperbarui 18 Jun 2017, 22:30 WIB
Pemasangan stiker khusus di bus angkutan lebaran di Jambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi menyatakan ada 961 armada bus dilarang beroperasi saat lebaran. Ini karena ratusan kendaraan tersebut dinyatakan tak laik jalan. Jumlah tersebut hampir separuh dari total 2.077 unit kendaraan yang sudah melalui uji kelaikan di empat terminal tipe A di Jambi.

Ratusan kendaraan yang dilarang beroperasi itu terdiri dari 715 kendaraan masuk kategori ditilang dan 246 unit lainnya dilarang operasionalnya. Jika tetap nekat beroperasi saat lebaran, maka Dishub Jambi akan memberikan sanksi tegas.

"Larangan ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Apalagi volume kendaraan saat arus mudik maupun balik sangat tinggi. Berbahaya apabila ada bus tidak laik jalan dibebaskan beroperasi," ujar Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan (LLA), Dishub Jambi, Herlambang di Jambi, Sabtu, 17 Juni 2017.

Sementara itu, dari 1.116 armada bus yang dinyatakan laik jalan, beberapa di antaranya juga diberi peringatan keras. Yakni harus terlebih dahulu dilakukan perbaikan. Jumlahnya ada 394 unit bus yang terlebih dahulu diwajibkan "masuk bengkel" sebelum beroperasi saat lebaran. Selebihnya ada 722 armada bus yang bisa langsung digunakan untuk angkutan mudik dan balik lebaran.

Untuk menjamin ketenangan para pemudik, Dishub Provinsi Jambi memberikan stiker khusus bagi armada bus yang dinyatakan laik jalan. Untuk itu, bagi pemudik yang akan menggunakan armada bus di Jambi, diimbau terlebih dahulu melihat stiker yang ada.

Tidak itu saja, Dishub Jambi bersama Jasa Raharja dan BNN juga melakukan tes urine bagi seluruh sopir dan awak bus. Ini untuk memastikan seluruh sopir dan awak bus benar-benar sehat, bebas dari narkoba maupun alkohol.

"Jadi para pemudik bisa benar-benar nyaman dan aman dalam perjalanan nantinya," ucap Herlambang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya