Liputan6.com, Jakarta - Memasuki pekan terakhir Ramadan, trafik lalu lintas di udara diprediksi naik 17 persen. Jumlah penerbangan pun akan ditambah pada musim mudik lebaran 2017.
Hal tersebut terungkap pada saat Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia melakukan persiapan dalam menghadapi mudik Lebaran tahun 2017.
Advertisement
"Kenaikan traffic tahun ini 17 persen," ujar Direktur Personalia dan Umum AirNav, Rahardi Sulistio, Sabtu, 17 Juni 2017.
Ia mengatakan, AirNav juga menambah penerbangan tambahan sebagai upaya antisipasi. Salah satunya dengan extra flight 5 persen nantinya.
"Kalau tahun lalu kenaikannya 5 persen. Dan dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan," kata Rahardi.
Angka kenaikan domestik (mudik lebaran 2017) paling melesat terjadi pada penerbangan Jakarta-Surabaya, sedangkan pada penerbangan internasional yakni Jakarta-Singapura. Selain itu jalur internasional yang masuk Indonesia diperkirakan akan naik sebesar 4-5 persen.
Hal itu terjadi lantaran adanya program pemerintah mengenai penguatan pariwisata Indonesia yang kini semakin gencar dilakukan kepada dunia. Rahardi juga mengungkapkan, saat ini moda transportasi udara menjadi pilihan utama pemudik.
Jumlah permintaan tiket pesawat semakin meningkat setiap tahunnya. "Traffic di udara akan naik saat daya beli masyarakat meningkat. Transportasi efisien ya pesawat yang dianggap cepat sampai tujuan," ucap dia.
Rahardi juga menambahkan, jika pesawat di udara kesulitan landing karena cuaca buruk, pihaknya sudah melakukan antisipasi. Yakni dengan melakukan pemindahan lokasi untuk pendaratan di sekitar area lokasi.
"Kami sudah sediakan 35 posko (mudik lebaran 2017). Beroperasi selama 24 jam dan wajib keliling untuk pemantauan," kata dia.
Saksikan video menarik di bawah ini: