Liputan6.com, Jakarta Belakangan banyak orang merasa gelisah jika jauh dari ponsel. Tidak jarang individu merasa panik dan khawatir saat lupa membawa gawai mereka. Ternyata hal ini merupakan gangguan yang menyerang psikis, dikenal dengan nomophobia.
Dilansir Time of India, Minggu (18/6/2017) kini nomophobia masuk dalam kelompok stres dan cemas yang terjadi di zaman modern ini.
Advertisement
Periset di Inggris telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa nomophobia mengganggu kehidupan sehari-hari manusia. Menurut peneliti, Stewart Fox-Mills, Head of Telephony at the Post Office, yang menugaskan survei YouGov, mengatakan memasuki abad ke-21, semua orang akan lebih maniak dengan teknologi seluler mereka.
Melansir The List, nomophobia sendiri berasal dari kalimat no-mobile-phone phobia, alias rasa takut jika ponsel tidak ada. Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang terkena nomophobia mengalami rasa takut yang tingkatnya sama seperti pergi ke dokter gigi atau stres di hari pernikahan.
Bahkan nomophobia juga dapat membuat seseorang merasa panik, khawatir sampai mengalami delusional. Dalam beberapa kasus, orang yang terkena nomophobia memiliki gejala seperti merasakan getaran atau bunyi, yang disebut ringxiety.
Mereka yang terkena nomophobia bahkan selalu menghindari tempat yang tidak memungkinkan penggunaan ponsel.