Pemudik Mulai Ramai di Stasiun Gambir

Banyaknya jumlah calon penumpang membuat bangku di ruang tunggu yang disediakan pihak Stasiun Gambir tidak dapat menampung.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Jun 2017, 11:37 WIB
Banyaknya jumlah calon penumpang membuat bangku di ruang tunggu yang disediakan pihak Stasiun Gambir tidak dapat menampung. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran menjadi momentum warga perantauan untuk berkumpul dengan sanak keluarganya di kampung halaman. Memasuki hari ketujuh jelang Lebaran 2017, Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pun mulai ramai pemudik.

Pantauan Liputan6.com, Minggu (18/6/2017), banyaknya jumlah calon penumpang membuat bangku di ruang tunggu yang disediakan pihak stasiun tidak dapat menampung.

Sehingga, beberapa penumpang memilih duduk di lantai sambil menunggu keberangkatan kereta. Anak tangga menuju tempat-tempat makanan juga dimanfaatkan para calon penumpang sebagai tempat duduk.

Seorang calon penumpang, Kristian, warga asal Tangerang, Banten, mengaku sudah mengambil cuti panjang untuk mudik 2017 ke Jawa. Dia bersama anak dan istrinya berangkat ke Stasiun Gambir sejak pagi tadi, untuk kereta keberangkatan pukul 11.30 WIB.

"Tadi berangkat pukul 08.00 WIB, sampai sini sekitar pukul 10.00 WIB. Ini ambil cuti panjang solanya punya anak balita," ucap Kristian di Stasiun Gambir, Minggu (18/6/2017).

Tak hanya itu, Kristian mengaku, demi berkumpul dengan keluarganya di Klaten, Jawa Tengah, dia rela transit ke Bandung terlebih dahulu, karena kehabisan tiket.

"Kehabisan tiket buat langsung ke Klaten, buat H-3 juga udah kehabisan. Jadi kemarin dapatnya ke Bandung dulu baru ke Klaten, beli tiket dua kali," ungkap dia.

Sedangakan, Rahmat, warga Muara Baru, Jakarta Utara, rela bolak-balik Cirebon - Jakarta, untuk mengantarkan istri dan anaknya mudik lebih dulu.

"Anak-anak masih kecil, saya juga libur H-3 Lebaran. Ini anterin duluan, kasihan kalau pulangnya nunggu saya libur," kata dia.

Nantinya, untuk berkumpul dengan keluarganya, Rahmat mengaku akan menggunakan sepeda motor demi menyusul istri dan anaknya.

"Kalau saya (mudik) mau naik apa saja bisa, tapi kalau istri dan anak dua kasihan. Jadi diusahakan naik kereta aja," Rahmat menandaskan.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya