Liputan6.com, Tokyo- Sudah lama Johann Zarco disebut akan menjadi suksesor Valentino Rossi jika pensiun dari MotoGP. Pembalap Yamaha Tech 3 itu dinilai memiliki kapasitas untuk menjadi pembalap utama tim pabrikan Movistar Yamaha.
Musim 2017 adalah tahun pertama bagi Zarco mencicipi atmosfer balapan MotoGP. Kesempatan naik kelas didapat Zarco usai dua musim beruntun menjadi juara dunia Moto2. Di luar dugaan, Zarco terlihat tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
Baca Juga
Advertisement
Hingga balapan ketujuh, ia masih menjadi pembalap terbaik dari tim satelit. Pembalap asal Prancis itu menempati posisi keenam klasemen MotoGP pembalap-pembalap tim pabrikan seperti Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi.
Menurut Wilco Zeelenberg, pelatih Vinales, resep sukses Zarco sebagai rookie di MotoGP 2017 adalah mempelajari data Jorge Lorenzo saat masih memperkuat Yamaha di musim 2016. Zeelenberg pun memuji kemauan keras Zarco soal itu.
"Ia mempelajari data Jorge tahun lalu. Kami memiliki gerakan berbeda dari tahun lalu dan memiliki pembalap berbeda. Tapi ketika saya melihat Johann seperti melihat Jorge. Ia sedang mencoba bergerak seperti Jorge, mempelajari datanya sangat baik," jelas Zeelenberg, seperti dikutip Tuttomotoriweb.
Dengan performa seperti itu, kesempatan Zarco untuk menjadi pengganti Rossi usai MotoGP 2018 pun semakin besar. Belakangan pembalap berusia 26 tahun itu memang digadang-gadang bakal mengambil alih tempat Rossi yang kontraknya berakhir pada akhir musim 2018.
Rapor Zarco
Secara keseluruhan rapor Zarco sangat memuaskan. Gagal finis pada seri perdana, ia mampu finis di lima besar dalam lima dari enam balapan selanjutnya. Bahkan ia sukses merebut podium kedua MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans.
Dengan koleksi 75 poin, ia masih memiliki peluang besar untuk menggusur Marquez, Pedrosa, dan Rossi yang tepat berada di atasnya. Zeelenberg juga menyebut konsistensi akan menjadi syarat bagi Zarco jika ingin menggantikan The Doctor.
"Jika ini terus berlanjut, itu pasti. Tak ada jaminan soal itu, tapi jika ia naik atau dekat podium secara konsisten sebagai pembalap satelit, itu sangat memungkinkan," tegas Zeelenberg.
Advertisement