Liputan6.com, Jakarta - MotoGP Catalunya 2017 menjadi salah satu momen mengesankan bagi pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco. Ia menjadi pembalap Yamaha dengan posisi terbaik pada balapan itu, unggul atas Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Pada balapan MotoGP Catalunya, Zarco finis di urutan kelima dengan selisih 13,838 detik dari Andrea Dovizioso. Posisinya jauh lebih baik dari Rossi yang finis di posisi ke delapan dan Vinales di urutan ke-10.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, secara kecepatan dan kekuatan, Vinales dan Rossi memiliki keunggulan lebih. Tapi penderitaan Vinales dan Rossi justru dijadikan Zarco sebagai kesempatan untuk unjuk gigi. Saat ditanya mengenai rapor buruk Vinales dan Rossi, Zarco pun bersikap merendah.
"Saya tak punya cukup pengalaman untuk menganalisanya, jadi saya tidak tahu. Saya lihat kemarin mereka sedang berjuang sehingga saya memanfaatkan keunggulan saya dan mendapat posisi lebih baik," kata Zarco, dikutip Crash.
"Sulit merasakan perbedaan pada motor Yamaha usai melakukan perubahan. Ini sesuatu yang hampir tak bisa Anda lihat dan butuh banyak pengalaman untuk menganalisa apa yang terbaik atau tidak," ia menambahkan.
Zarco sendiri saat ini menjadi pembalap dari tim satelit terbaik dan rookie terbaik di MotoGP. Pembalap asal Prancis itu menempati posisi keenam klasemen MotoGP pembalap-pembalap tim pabrikan seperti Vinales, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Rossi.
Rapor itu yang membuat spekulasi bakal diplotnya Zarco sebagai penerus Rossi semakin menguat. Kabarnya, Zarco akan mengambil alih tempat The Doctor usai kontraknya bersama Yamaha berakhir usai musim 2018.