Rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 Kemendikbudristek Gelar Festival Keris Siginjai di Jambi

Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 menggelar kegiatan berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi budaya turut serta didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

oleh Tim News diperbarui 03 Agu 2024, 16:02 WIB
Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 menggelar kegiatan berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi budaya turut serta didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 menggelar kegiatan berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi budaya.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada festival budaya ini diantaranya lomba desain motif batik Solok Sipin dan wisata edukasi ke Candi Solok Sipin ini turut serta didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Festival Keris Siginjai berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus 2024 di Graha Sinjai, Kantor Wali Kota Jambi. Lomba desain motif Batik Solok Sipin sendiri telah dimulai sejak Sabtu, 27 Juli 2024, dimana hasil karya motif batik akan ditampilkan pada pameran batik saat festival berlangsung.

Lomba yang diikuti oleh berbagai kalangan pelajar ini tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas di kalangan pelajar, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal, khususnya Candi Solok Sipin.

Kurator Lokal Jambi, Didin Siroz mengatakan, Festival Keris Siginjai melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah.

"Festival Keris Siginjai dalam Kenduri Swarnabhumi diharapkan memberi energi positif bagi masyarakat karena melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah," ujar Didin melalui keterangan tertulis, Jumat (2/8/2024).

Dia menjelaskan, lomba desain motif Batik Solok Sipin berlangsung di Lantai 4 Graha Siginjai dan diikuti oleh 58 pelajar dari tingkat SMP dan SMA. Para peserta, kata Didin, berkompetisi dengan semangat menampilkan desain batik yang terinspirasi oleh keindahan dan sejarah Candi Solok Sipin.

"Melalui berbagai kegiatan yang memicu kreativitas, diharapkan masyarakat semakin menghargai dan menjaga warisan budaya Jambi," pungkas Didin.

 


Harapkan Bisa Tanamkan Pemahaman tentang Batik

Kain tenun dan batik kembali diperkenalkan di kancah dunia untuk melestarikan budaya Indonesia. (Foto: Pexels/John Bastian)

Sementara itu, Direktur Festival Keris Siginjai, Hendry Nursal menambahkan, Candi Solok Sipin dijadikan tema desain batik pada festival dengan harapan, dapat menanamkan pemahaman tentang batik sebagai identitas masyarakat Jambi dan tentang Candi Solok Sipin sebagai bagian dari warisan budaya lokal.

Ia juga berharap, festival ini mampu mendorong minat pelajar dalam mengenal sejarah dan budaya lokal sejak dini.

"Sehingga nilai-nilai budaya dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya," terang Hendry.

"Saya pribadi berharap bahwa lomba dan wisata sejarah Candi Solok Sipin akan mendorong minat pelajar untuk lebih mengenal sejarah dan budaya lokal," sambung dia.

Hendry menyebut, para siswa diajak berkeliling candi, mendengarkan cerita sejarah dari para pemandu, dan berpartisipasi dalam kegiatan edukatif yang dirancang untuk mengembangkan rasa cinta terhadap warisan budaya.

"Mereka juga akan diajarkan tentang teknik dasar konservasi dan pentingnya menjaga kebersihan situs bersejarah,"pungkas Hendry.

Salah satu peserta lomba dari SMA Al Falah Jambi, Nayla Zahra Novalina, menyampaikan antusiasmenya terhadap keikutsertaannya dalam mengikuti lomba desain batik Candi Solok Sipin.

"Saya sangat senang bisa ikut serta dalam lomba ini. Selain belajar tentang batik, saya juga jadi lebih mengenal Candi Solok Sipin," terang Nayla.

Ia juga berharap atas terselenggaranya acara ini bisa menjadi dorongan semangat dalam melestarikan kebudayaan lokal khususnya untuk generasi muda.

 


Jaga Integritas dan Kualitas Lomba

Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 menggelar kegiatan berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi budaya turut serta didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (Ist)

Untuk menjaga integritas dan kualitas lomba, tim kerja festival menunjuk juri yang berbeda untuk setiap tingkatan. Di tingkat SMP, ada Kartunis Internasional Edi Dharma, Pegiat Ukir Ahmad Zulkifli, dan Pegiat Batik asal Jambi Datuk Zainul Bahri.

Sementara di tingkat SMA, juri terdiri dari Pegiat Seni Rupa Muzakir, Senior Seni Rupa Jambi Suherman, serta Pengamat dan Peneliti Budaya Mg Alloy.

Lomba dimulai dengan pengarahan dari dewan juri dan berlangsung selama 120 menit + 30 menit untuk memastikan semua peserta memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan karya mereka.

Hasil lomba dipamerkan pada kegiatan Festival Keris Siginjai yang berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus 2024 di Halaman Graha Siginjai. Pemenang lomba akan diumumkan pada malam puncak festival, tanggal 3 Agustus 2024.

Selain lomba desain batik, festival ini juga mengadakan wisata edukatif untuk siswa-siswa ke Candi Solok Sipin. Wisata ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah dan nilai-nilai budaya kepada siswa sejak dini.

 


Rangkaian Acara Festival Keris Siginjai

Batik merupakan wastra Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbeda Indonesia. (Foto: Unsplash/Mahmur Marganti)

Festival Keris Siginjai menyuguhkan berbagai acara menarik lainnya, termasuk pergelaran 'Keris Siginjai', fashion show batik rancangan desainer muda Jambi, Festival Tugu Keris Siginjai, pameran karya batik, bazar UMKM, dan pergelaran kolosal 'Telusur Jejak Leluhur'.

Dengan acara-acara ini, festival berusaha menghidupkan kembali semangat budaya lokal dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Jambi kepada masyarakat luas.

Festival Keris Siginjai yang merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.

Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya.

Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya