Tol Palembang Mendadak Ambles, Apa yang Terjadi?

Sebelum ambruk, rencananya Tol Palindra sepanjang 7 kilometer akan dibuka untuk jalur mudik Lebaran.

oleh Nefri Inge diperbarui 18 Jun 2017, 16:36 WIB
Jalan Tol Palindra yang ambruk (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Ruas jalan Tol Palembang Inderalaya (Palindra) yang berada di antara perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mendadak ambles. Padahal, rencananya jalan tol pertama di Sumatera Selatan (Sumsel) ini akan dipakai untuk jalur mudik.

Dari 7 kilometer jalan tol yang siap digunakan untuk jalur mudik, sepanjang 30 meter jalan yang ambles di Tol Palindra sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Cor jalan yang baru saja rampung diselesaikan mengalami keretakan di bagian tengah dan pinggir bahu jalan.

Manajer Proyek PT Hutama Karya (HK) Divisi Jalan Tol Palindra, Hasan Turcahyo, mengakui bahwa infrastruktur Tol Palindra mengalami kerusakan pada Sabtu, 17 Juni 2017 siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

"Memang ada jalur yang ambles, karena kondisi tanahnya mengalami penurunan," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu, 18 Juni 2017.

Penurunan tanah karena ada pergeseran akibat beban yang terlalu berat di atas, sehingga tanahnya menurun ke lajur sebelah kiri.

Namun, untuk mengantisipasi sementara waktu, pihaknya akan melakukan pelapisan jalan hingga konstruksi yang rusak tersebut bisa aman. Pelapisan ini nantinya akan memakan waktu sekitar satu minggu.

Sebelumnya, PT Hutama Karya sudah menanamkan vertical drill sedalam 18 meter untuk mengganti sistem vakum yang tidak dilakukan.

"Kita evaluasi dulu, apakah bisa dilalui untuk jalur mudik atau tidak," katanya.

M. Anshar, Staf Geodesi Tol Palindra, mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring dan investigasi kondisi penurunan tanah seperti ini. Menurut dia, penurunan tanah memang bisa terjadi, tapi biasanya akan menurun secara bertahap.

"Kita juga tidak menyangka penurunan ini langsung dan tiba-tiba, biasanya bertahap. Ini merupakan anomali tanah," ujarnya.

Perbaikan ini ditaksir akan memakan waktu empat bulan, termasuk akan menyedot air dan angin di dalam tanah.

"Penyedotan berfungsi untuk membuat kontur tanah mengeras," katanya.

Dengan adanya kerusakan ini, jalur Tol Palindra belum bisa dipastikan apakah bisa digunakan atau tidak jelang musim arus mudik mendatang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PT Hutama Karya, lihat hari Senin (19/6/2017) nanti, apakah bisa digunakan untuk jalur mudik setelah perbaikan atau tidak," ujarnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya