IHSG Berpotensi Naik, Cermati 7 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.676-5.837 pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jun 2017, 07:06 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik pada awal pekan ini.  Namun, jelang libur Lebaran ini akan pengaruhi perilaku investor yang kurangi portofolio di saham dapat pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pekan terakhir jelang libur Lebaran tentu akan mempengaruhi perilaku investor terutama jangka pendek yang akan mengurangi tingkat agresif di pasar. Ini tentu akan mempengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek hingga libur Lebaran.

Selain itu, rilis data ekonomi seperti penjualan mobil diperkirakan meningkat dapat menjadi sentimen positif untuk IHSG. Meski demikian, jika terjadi koreksi di pasar saham, William menilai hal itu dapat jadi peluang untuk akumulasi beli.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.676-5.837 pada awal pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (19/6/2017).

Sementara itu, dalam riset PT Bahana Sekuritas menyebutkan kalau IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.700-5.750 pada awal pekan ini.

"Secara teknikal, IHSG tes support di moving average (MA) 20 harian disertai dengan volume dan berpeluang tes support MA 50 harian," tulis riset PT Bahana Sekuritas.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Indofood  CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Sedangkan dalam riset PT Bahana Sekuritas memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan saham PT Tiphone Mobile Indonesia  Tbk (TELE) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada perdagangan saham Jumat pekan lalu, IHSG melemah 0,91 persen ke level 5.723. Penurunan IHSG didorong aksi jual investor domestik pada saham perdagangan dan aneka industri. Investor asing melakukan aksi beli Rp 164 miliar di pasar reguler.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya