Penjelasan AirNav soal Pesawat Garuda Mendadak Batal Mendarat

Pesawat Garuda Indonesia GA 425 rute Denpasar-Jakarta mendadak batal mendarat (go around), Minggu 18 Juni 2017 di Bandara Soekarno-Hatta.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 19 Jun 2017, 09:31 WIB
Pesawat Airbus A330 yang dipesan Garuda Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 23 Juli 2009. (AFP / Arif Ariadi)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia membenarkan, pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 425 rute Denpasar-Jakarta, mendadak batal mendarat (go around), Minggu, 18 Juni 2017.

"Benar ada go around pada jam 15.16 UTC atau jam 22.16 WIB," ujar Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet K S Radityo, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (19/6/2017).

Dia menyatakan, pesawat Garuda yang akan mendarat di landasan pacu 25R Bandara Soekarno-Hatta go around demi menjaga keselamatan penerbangan. Itu karena di landasan pacu masih ada pesawat  Sriwijaya SJ580 rute Jakarta-Makassar, yang harusnya take off tapi kemudian batal karena alasan teknis.

Dijelaskan Didiet, pesawat GA 425 mendapat jadwal untuk mendarat di landasan pacu 25R setelah pesawat SJ580 lepas landas. Tower Bandara Soekarno-Hatta telah memberikan take-off clearence kepada SJ 580 untuk lepas landas, pesawat kemudian rolling tetapi lamban. Sampai akhirnya pilot menyatakan mereka berhenti dan tidak jadi lepas landas. Saat itu pesawat GA 425 sudah ada dalam posisi untuk mendarat.

"Mendapat informasi kondisi Sriwijaya yang mengalami gangguan teknikal, controller kemudian memberikan go around kepada GA425 dengan alasan keselamatan," ucap Didiet.

Proses go around dalam kejadian ini, merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk alasan keselamatan.

"Memang dengan go around kenyamanan penumpang akan terganggu, tetapi demi keselamatan hal ini harus dilakukan," ujar Didiet.

Pihaknya menyampaikan, detail kejadian sedang dianalisis lebih lanjut. "Rekaman dan data-data lainnya akan kita periksa untuk mendapatkan informasi lebih detail lagi," katanya.

Pihak AirNav berterima kasih kepada pilot Garuda Indonesia yang cekatan merespons instruksi go around yang disampaikan ATC.

"Kami juga berterima kasih kepada pilot SJ580 yang segera melaporkan ke tower pembatalan take-off karena alasan teknikal, sehingga ATC bisa segera merespons dengan memberikan instruksi go around kepada pilot. Keamanan dan Keselamatan penerbangan memang upaya bersama dari seluruh stakeholder yang terlibat," pungkas Didiet.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya