Liputan6.com, Cirebon - Polresta Cirebon mengidentifikasi perampok yang mengacak-acak ruangan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Senin (19/6/2017) dini hari tadi. Dari hasil identifikasi awal, diduga pelaku adalah orang dalam kantor Dinas PUPR. Itu terlihat dari banyaknya ruangan di kantor DPUPR Kota Cirebon yang hanya lima ruangan yang diacak-acak.
Aksi para pelaku juga tidak terekam kamera CCTV. Ini terlihat dari hasil identifikasi sementara kabel decoder pada CCTV di dalam ruangan yang disatroni pelaku lepas.
"Dugaan kuat pelaku orang dalam dan sudah hafal situasi," ujar Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid A. Bachtiar.
Ruangan yang diacak-acak perampok adalah ruang kepala dinas, ruang program, ruang sekdis, ruangan umum dan ruangan cipta karya. Pelaku disinyalir tidak hanya mencari uang, tetapi juga dokumen penting.
Baca Juga
Advertisement
Dia juga meminta Dinas PUPR segera mendata dokumen apa saja yang hilang. "Setelah ini, kami persilakan dinas untuk mendata dokumen apa saja yang hilang. Kami juga akan melakukan identifikasi ulang mungkin ada jejak pelaku yang ketinggalan," kata dia.
Selain fokus penyelidikan, Polresta Cirebon juga mendalami masukan dan keluhan masyarakat soal kinerja Dinas PUPR. Menurut dia, jika memang orang dalam, ada kemungkinan aksi pelaku terkait kinerja Dinas PUPR atau tender.
"Soalnya pelaku masuk langsung mencopot kabel CCTV dan langsung mencari dokumen yang dicari. Padahal, di ruangan tersebut ada laptop, kamera komputer, tapi tidak diambil," ucap dia.
Dari hasil identifikasi sementara, perampok yang mengacak-acak kantor Dinas PUPR Kota Cirebon berjumlah lima orang. Polresta Cirebon juga sudah mengantongi beberapa data perampok dari pengakuan satpam yang disekap.
Sebelumnya, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon dibobol perampok pada Senin (19/6/2017) dini hari tadi. Uang tunai puluhan juta rupiah yang disimpan di brankas raib. Dua satpam yang sedang berjaga, Ari Setiadi (30) dan Danto (30), disekap para perampok.
Mata dan telinga ditutup dengan lakban. Bahkan, Ari sempat ditendang bagian pelipis mata sebelah kiri hingga memar.
"Pelaku datang menggunakan mobil minibus warna silver tiba-tiba parkir di depan kantor. Kami amati terus," kata dia.