Liputan6.com, Bandung - Polrestabes Bandung telah menyiagakan 34 pos pengamanan dalam Operasi Pengamanan Lebaran Ramadaniya 2017. Pos pengamanan arus mudik 2017 tersebut telah disiagakan sejak H-7 sampai H+7 Lebaran mendatang.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, 34 pos itu terdiri dari satu pos utama, tiga pos pelayanan, dan 30 pos pengamanan arus mudik 2017. Langkah pengamanan itu demi memberikan kenyamanan kepada warga yang pergi mudik meninggalkan rumahnya.
"Pos yang didirikan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang sedang mudik di Kota Bandung. Selain itu juga untuk mengamankan rumah warga yang meninggalkan rumah karena mudik," ucap Hendro saat memantau salah satu pos pengamanan di kawasan Cikapayang, Kota Bandung, Senin (19/6/2017).
Baca Juga
Advertisement
Setiap pos disebar di 30 titik strategis di wilayah Kota Bandung. Satu pos diisi oleh 10 personel. "Pospam ini diisi satu perwira yang menjadi penanggung jawab. Adapun untuk pos pelayanan akan ditempatkan 15 personel Polri, TNI, dan Dishub," kata dia.
Setiap pos pengamanan arus mudik 2017 tersebut, imbuh Hendro, didekorasi dengan warna merah putih bertema kebangsaan. Dia menjelaskan, kepolisian ingin menunjukkan solidnya Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
"Dalam operasi Ramadniya sedikitnya 2.050 personel dikerahkan. Jumlah itu melibatkan unsur TNI Polri dan instansi terkait," ucap dia.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
5.000 Pramuka Dikerahkan
Demi membantu kelancaran dan pengamanan arus mudik menjelang Lebaran, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Barat (Jabar) mengerahkan lebih dari 5.000 pramuka. Ribuan pramuka tersebut nantinya akan ditempatkan di beberapa objek wisata dan titik keramaian di Jawa Barat.
Kepala Kwarda Jabar Dede Yusuf mengatakan, Giat Karya Bakti Lebaran dan Pengabdian Masyarakat Pramuka Jabar 2016 telah membantu kelancaran dan keamanan jalur mudik dengan menyampaikan laporan situasi dan kondisi berbagai titik di seluruh Jawa Barat.
Pada tahun ini, ia menjelaskan, ribuan pramuka tersebut akan membantu di berbagai lokasi di seluruh Jawa Barat. Yakni, jalur mudik, titik-titik pemberangkatan arus mudik seperti terminal bus, stasiun kereta api hingga bandara.
"Dan sejumlah objek-objek wisata yang berada di wilayah Jawa Barat," ucap Dede saat Apel Siaga di Taman Pramuka, Kota Bandung, Jumat, 16 Juni 2017.
Pada tahun lalu, menurut Dede, anggota pramuka yang berpartisipasi mengikuti Giat Karya Bakti Lebaran dan Pengabdian Masyarakat Pramuka Jabar sebanyak 3.000 orang. Kini telah bertambah menjadi 5.000 anggota dari seluruh Jawa Barat.
"Di Kota Bandung saja menurut laporan akan dikerahkan 400 anggota pramuka," mantan wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
Dede juga mengapresiasi Kwarcab Kota Bandung yang dinilai telah membangkitkan semangat Pramuka Kota Bandung untuk terjun menjadi relawan dalam kegiatan ini. Dia beharap Giat Karya Bakti Lebaran tahun ini bisa berjalan lancar dan membantu masyarakat.
"Laporan mereka soal kondisi dan situasi arus mudik nanti disosialisasikan melalui media sosial Pramuka Jabar," tutur Dede Yusuf.
Advertisement
Kantong Mayat Disiapkan di Jalur Mudik
Kesiapan pengamanan arus mudik Lebaran 2017 turut diperlihatkan Dinas Kesehatan atau Dinkes Jawa Barat. Mereka menyiapkan puluhan kantong mayat pada masa perjalanan mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah mendatang. Persediaan kantong mayat itu sebagai antisipasi adanya kejadian luar biasa atau darurat.
Menurut Kepala Dinkes Jabar Dodo Suhendar, persediaan kantong mayat itu diprioritaskan disimpan di instalasi kesehatan di daerah atau jalur yang intensitas tinggi dilalui pemudik.
"Prioritas penyimpanan kantong mayat nantinya, yaitu di kawasan pantura dan Cipali. Ya, mudah-mudahan tidak digunakan semuanya karena semakin banyak sisa semakin bagus," kata Dodo Suhendar di Bandung, Sabtu, 17 Juni 2017.
Dodo menjelaskan, selain di instalasi kesehatan di jalur mudik, persediaan kantong mayat juga dilakukan di setiap rumah sakit rujukan. Namun, kemungkinan terjadi penambahan jumlah kantong mayat saat arus mudik tahun ini, mengingat pada tahun lalu hanya disediakan sekitar 40 kantong.
"Itu pun ada sisa, mudah-mudahan tahun ini jangan sampai seluruhnya terpakai," ujar Dodo.
Menurut Dodo, tidak banyaknya persediaan kantong mayat pada masa mudik, karena Dinkes Jabar optimistis angka kecelakaan atau kejadian darurat lainnya dapat
diminimalkan, sehingga tak terjadi korban meninggal dunia.
Titip Motor Melalui Kereta Api
Sementara itu, Polda Jabar meminta pemudik bersepeda motor yang melewati jalur Jawa Barat bagian selatan mulai Nagreg sampai perbatasan Jawa Tengah untuk menitipkan kendaraannya menggunakan truk, kereta atau kapal yang disediakan pemerintah.
"Kan pemerintah bantu dengan mudik motornya dinaikkan kapal atau truk, orangnya naik bus. Manfaatnya banyak satu truk muat bisa 50 motor kurangi beban jalan juga," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar AKBP Faizal, Sabtu, 17 Juni 2017.
Polda Jabar memprediksi, seiring kenaikan jumlah kendaraan roda dua di pasar domestik, tahun ini jumlah pemudik sepeda motor masih mendominasi jalur Jawa Barat selatan. "Tapi tahun ini saya yakin agak turun karena kereta dimaksimalkan dengan ada penambahan gerbong dan sejumlah kebijakan lain," ucap dia.
Agar selamat di tempat tujuan, pemudik motor diimbau menaati petunjuk dan arahan petugas kepolisian. "Jangan bawa barang muatan yang berlebih dan kecepatan
maksimal hanya 40-50 kilometer," sebut dia.
Dalam catatan Polda Jabar tahun lalu, jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Barat mencapai 2.949.190 jiwa. Dari jumlah itu, pemudik motor sebanyak 1.073.622 unit dan mobil 1.875.568, unit.
Sementara berdasarkan area wilayah yang dilalui, jalur pantura sebanyak 1.333.909 pemudik (motor dan mobil melintas), jalur selatan 1.106.693 pemudik, serta jalur tengah 452.009 pemudik.
Sensasi Mudik
Adapun Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Suherman siap menjembatani keinginan warga yang akan menitipkan kendaraannya menggunakan truk.
"Kalau dari kota asal ke Garut, fasilitas truk buat angkut motor kami tidak tidak sanggupi. Sebab, wewenang pemda bersangkutan. Tapi kalau dari Garut ke Jakarta perlu truk, kami akan siapkan," ujar dia.
Menurut dia, selama ini tawaran tersebut kurang mendapatkan perhatian masyarakat, terlebih warga lebih memilih berdesakan di jalan raya agar mendapatkan sensasi mudik.
"Mungkin kebiasaan saja yang berkembang di masyarakat, lagian kalau dari Garut masih bisa dilalui pakai motor," kata dia.
Advertisement
TNI Jaga Rumah Kosong Pemudik
Kesiapan pengamanan mudik Lebaran juga terlihat di Serang, Banten. Aparat TNI bersama personel kepolisian bahkan akan melaksanakan patroli bersama ke rumah kosong yang ditinggal mudik oleh pemiliknya.
"Kalau untuk mudik kita sudah rapat dengn Kapolda (Banten), Rumah kosong juga akan dipatroli," kata Kolonel Czi Ito Hediarto, Danrem 064/Maulana Yusuf, di Kota Serang, Sabtu, 17 Juni 2017.
Selain itu, imbuh dia, pihaknya pun mempersilakan pemudik untuk menitipkan kendaraan dan barang berharga lainnya di kantor TNI dengan memberikan bukti identitas diri dan bisa diambil kembali setelah selesai libur Lebaran.
"Yang akan menitipkan barang, kita sudah sepakat dengan Kapolda, koramil, kodim, korem terdekat, silakan dititipkan. Kita kan punya lapangan, punya segala macam," ia menerangkan.
TNI pun akan menerjunkan 300 personel untuk ikut mengamankan jalannya arus mudik Idul Fitri 1438 Hijriah di kawasan Serang, Banten. "Intinya adalah komponen yang membantu Polda akan dilibatkan, termasuk TNI. Sebanyak 300 orang, Polda meminta, saya yakin akan berkembang. Setengah kekuatan akan terjaga," ia memaparkan.