Liputan6.com, Assen - Casey Stoner adalah satu-satunya pembalap yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP buat Ducati. Kini, Andrea Dovizioso memiliki peluang menyamai pencapaian Stoner di musim 2017.
Sukses Dovizioso pada dua balapan terakhir MotoGP 2017 adalah sebuah fenomena mengejutkan. Tak ada yang menduga Ducati bisa kembali bersaing dengan Yamaha dan Honda dalam perburuan gelar juara dunia.
Baca Juga
Advertisement
Rapor impresifnya membawa Dovizioso duduk di urutan kedua klasemen MotoGP 2017. Pembalap asal italia itu mengumpulkan 104 poin dari tujuh balapan, hanya terpaut tujuh poin dari Maverick Vinales yang memuncaki klasemen.
"Perlu diingat, Dovizioso telah memenangkan gelar. Ia adalah mantan juara dunia (kelas 125cc musim 2004) dan memiliki banyak kualitas. Beberapa dari mereka membandingkannya dengan pembalap lain. Mari kita ambil contoh dua balapan terakhir, ia sangat sempurna," kata Gigi Dall'Igna, bos Ducati, dikutip Speedweek.
Tanda-tanda kehebatan Dovizioso di MotoGP sejatinya sudah terlihat sejak musim lalu. Kala itu, ia sukses lima kali naik podium, bahkan salah satunya adalah podium juara di Malaysia. Dan itu menjadi kemenangan perdana Dovizioso.
Di MotoGP 2017, ia memiliki catatan yang jauh lebih mengesankan. Dari tujuh balapan, sudah tiga podium yang diamankan pembalap berusia 31 tahun itu. Hebatnya, dua di antaranya adalah podium juara beruntun, yakni di Italia dan Catalunya.
Punya Kualitas
Namun, hasil positif yang didapat Dovizioso juga bukan tanpa perjuangan. Ia sempat kehilangan ritmenya dalam tiga balapan beruntun, terutama saat ia gagal finis di Argentina. Pada MotoGP Austin dan Spanyol, ia hanya bisa finis di posisi keenam dan kelima.
"Ia finis lulus dalam dua balapan terakhir yang sulit. Bagi saya, ia punya semua kualitas memperjuangkan gelar MotoGP. Untuk memenangkan pertempuran gelar juga tergantung pada banyak faktor. Tapi saat ini saya tak ingin memasukkan itu," beber Dall'Igna.
Advertisement