49 Titik Rawan Kecelakaan Jalur Mudik Lebaran di Jambi

Tak hanya rawan kecelakaan, belasan titik di jalur lintas Sumatera juga rawan macet akibat banjir, jalan rusak, maupun longsor.

oleh Bangun Santoso diperbarui 20 Jun 2017, 19:00 WIB
Gubernur Jambi, Zumi Zola bersama Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto saat gelar pasukan Operasi Ramadniya 2017. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Untuk menjaga keamanan dan ketertiban jalur mudik Lebaran di jalur lintas Sumatera yang ada di Provinsi Jambi, Polda Jambi telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan di daerah itu. Baik itu rawan kecelakaan, kemacetan akibat banjir, maupun tanah longsor.

Dalam apel gelar pasukan Operasi Ramadniya 2017, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto menyebutkan, titik rawan kecelakaan menyebar jalur Sumatera yang melintasi Provinsi Jambi.

Total ada 49 titik rawan kecelakaan. Di antaranya, 13 titik di jalan lintas timur Sumatera, 17 titik di jalan lintas Sumatera, dan lima titik di jalan lintas tengah Sumatera. Kemudian ada 14 titik rawan kecelakaan lain di jalur penghubung.

"Selain itu juga ada beberapa titik daerah yang dianggap rawan kemacetan di Jambi. Baik akibat banjir, jalan rusak, maupun tanah longsor," ujar Priyo, Senin, 19 Juni 2017.

Sejumlah titik rawan kemacetan itu meliputi 21 titik rawan macet, 15 titik jalan rusak, dan sembilan titik rawan longsor. Jumlah itu menyebar di sejumlah lokasi yang ada di jalan lintas timur, lintas tengah, maupun lintas barat Sumatera di Provinsi Jambi.

Menurut Priyo, dalam Operasi Ramadaniya 2017 ini, Polda Jambi mengerahkan 1.462 personel yang akan bertugas selama 16 hari mulai 19 Juni hingga 4 Juli 2017. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik, dalam Operasi Ramadaniya itu telah didirikan 27 pos pengamanan dan pelayanan di sepanjang jalur mudik di Provinsi Jambi.

Selain itu, patroli anggota kepolisian bakal rutin digelar sepanjang pelaksanaan Operasi Ramadaniya. Sejumlah sniper atau penembak jitu juga ikut disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pasukan Brimob juga kita siagakan, dan siap membantu apabila sewaktu-waktu dibutuhkan," ucap Priyo.

Selain Brimob, kata Priyo, dalam Operasi Ramadaniya 2017 juga dibantu sejumlah personel dari TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, PMI, Pramuka, dan sejumlah Ormas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya