Liputan6.com, Bogota - Dua wartawan Belanda diculik di Kolombia, tepatnya di area dekat perbatasan dengan Venezuela. Keberadaan mereka di sana untuk mencari seorang ibu dari anak Kolombia yang diadopsi di Belanda beberapa tahun lalu.
Seperti dilansir BBC, Selasa (20/6/2017) Derk Bolt dan Eugenio Follender dikabarkan hilang akhir pekan lalu di Catatumbo. Wilayah itu merupakan sebuah area di mana sejumlah kelompok bersenjata beroperasi, termasuk Pasukan Pembebasan Nasional (ELN).
Advertisement
Melalui media sosial Twitter, pihak berwenang Kolombia mengimbau pembebasan kedua wartawan tersebut.
Tahun 2016, kelompok ELN juga menculik seorang jurnalis Spanyol dan sejumlah warga Kolombia di wilayah yang sama. Namun, mereka semua dibebaskan.
Pasukan Kolombia mengatakan, telah mengirimkan pasukan khusus ke wilayah tersebut demi melakukan pencarian.
Kedua wartawan Belanda itu diketahui bekerja untuk program TV Spoorloos, yang melacak orang-orang yang kehilangan jejak kerabatnya. Bolt adalah presenter, sementara Follender merupakan seorang juru kamera.
ELN merupakan kelompok sayap kiri terbesar kedua di Kolombia. Sementara Farc merupakan yang pertama.
Farc sendiri sudah menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah pada November lalu. Senjata kelompok itu juga sudah dilucuti dan kini anggota Farc bersiap memasuki kehidupan baru sebagai warga sipil.
Kelompok ELN baru memulai perundingan damai pada Februari 2017. Mereka mendesak dilakukannya gencatan senjata, namun pemerintah hanya bersedia melakukannya jika ELN mengakhiri penculikan.
Selama negosiasi, ada operasi militer yang dilakukan untuk melawan kelompok pemberontak tersebut. Di lain sisi, ELN juga masih melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan.