Menteri Jonan: Pertamina Antisipasi Aksi Mogok Sopir Truk BBM

Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan distribusi bahan bakar minyak (BBM) berjalan lancar pada mudik Lebaran 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jun 2017, 14:45 WIB
Mobil pengisi bahan bakar minyak (BBM) memasuki Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (1/11). Meski ada aksi mogok kerja Awak Mobil Tangki (AMT), di lokasi masih ada mobil-mobil tangki milik Pertamina yang beroperasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan distribusi bahan bakar minyak (BBM) berjalan lancar pada mudik Lebaran 2017. Hal ini meski ada aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir truk tangki BBM Pertamina.

Jonan mengungkapkan, seharusnya Pertamina telah melakukan antisipasi terhadap adanya kejadian seperti ini. Dengan demikian, adanya aksi mogok tersebut tidak sampai mengganggu kelancaran distribusi BBM.

"Nah gini kalau sopir Pertamina demo, mestinya Pertamina sudah antisipasi. Ini urusannya bukan di saya, ditanyakan ke Pertamina dan Kementerian BUMN," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Namun secara keseluruhan, Jonan memastikan stok energi seperti BBM dan LPG mencukupi untuk periode Lebaran. Pertamina telah menyiapkan ketahanan stok Premium hingga 24 hari, Solar 26 hari, Pertamax 24 hari, Pertalite 21 hari dan LPG 16 hari.

"Kalau itu untuk selama fase Lebaran ke depan nggak ada masalah," tandas dia.

Sebelumnya, PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga‎ memastikan rencana aksi mogok kerja mantan karyawan Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P) atau sopir tangki tidak akan mengganggu distribusi BBM ke berbagai daerah di Indonesia saat mudik Lebaran.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana mengatakan, untuk memastikan kelancaran distribusi BBM, pihaknya telah melakukan berbagai macam ‎persiapan. Salah satunya dengan pembentukan satuan tugas (Satgas) pada periode 10 Juni 2017 hingga 10 Juli 2017.

"Untuk memastikan kelancaran operasional yang melibatkan awak mobil tanki (AMT) yang merupakan karyawan PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, dan PT Cahaya Andika Tamara selaku 4P di area operasional distribusi BBM Pertamina Patra Niaga," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta.

‎Selain itu, lanjut Rudy, pihaknya juga bekerjasama dengan TNI, Polri dan pihak terkait, serta mempersiapkan strategi alih suplai antar terminal BBM (TBBM) untuk memenuhi ketersediaan BBM bagi masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya ancaman mogok kerja nasional yang digerakkan oleh mantan karyawan 4P yang tergabung dan didukung oleh Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), yang bertujuan untuk menghambat dan mengganggu pasokan BBM
nasional bagi masyarakat luas.

"Dengan program Satgas Siap, kami menjamin kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat, khususnya di SPBU di daerah-daerah yang mendapat ancaman mogok nasional tersebut,” kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya