Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini aliran dana asing (capital inflow) terus masuk ke pasar modal Indonesia. Saat ini, aliran dana asing hampir menembus Rp 20 triliun.
"Saat ini memang hampir Rp 20 triliun. Tapi kemarin ini ada Rp 5 triliun crossing hanya dari pemilik yang tadinya asing ke nama Indonesia. Sebenarnya secara teoritis itu sekitar Rp 25 triliun. Kan kalau crossing Indonesia tidak dihitung. Kalau asing aja Rp 25 triliun inflow, year to date (ytd)," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio, di Gedung BEI Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Menurut Tito, aliran dana asing akan deras sejalan dengan perbaikan ekonomi Indonesia. Apalagi, Indonesia telah mendapat kenaikan peringkat dari beberapa lembaga pemerintah internasional.
Baca Juga
Advertisement
Aliran dana asing ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Baru tengah tahun (semester) aliran dana asing hampir sama dengan realisasi setahun pada tahun kemarin.
"Tahun lalu di bawah Rp 20 triliun, setahun bahkan. Jadi sebenarnya naik banyak sekali. Dan kita percaya akhir tahun ini masih banyak inflow," ungkap dia.
Sebab itu, Tito menuturkan, untuk menampung dana asing ini akan terus memperbanyak perusahaan untuk menawarkan saham ke publik (initial public offering/IPO). Tito mengatakan, sebelum Lebaran total perusahaan yang akan IPO sebanyak 17 perusahaan. Tito yakin, jumlah emiten tahun ini menembus 30.
"Setengah tahun 17 (emiten) dibanding tahun kemarin 16 Insya Allah di atas 30," ujar dia.
Sejalan dengan itu, Tito bilang akan mendorong pengembangan produk untuk menampung dana asing."Satu emiten, kedua produk baru. Ketiga margin, bentar lagi relaksasi margin jalan," tutup dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: