Liputan6.com, Los Angeles Carrie Fisher meninggal dunia pada usia 60 tahun, 27 Desember 2016 lalu. Pemeran Princess Leia dalam Star Wars: A New Hope yang tayang 1977 silam menjadi salah satu artis legendaris di dunia.
Kepergian Carrie Fisher yang merupakan anak dari artis terkenal Debbie Reynolds ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat, serta penggemar setianya. Enam bulan setelah kepergiannya, hasil autopsi sang artis pun keluar.
Baca Juga
Advertisement
Sungguh mengejutkan, dalam tubuh Carrie Fisher ternyata terdapat kandungan kokain dan heroin, bahkan MDMA yang juga dikenal sebagai ekstasi. Laporan dari FoxNews menyebutkan, Selasa (20/6/2017), zat dari barang haram itu disebut-sebut masuk ke dalam peredaran darahnya sebelum kematiannya.
Hasil autopsi keluar setelah aktris yang membintangi Star Wars mendapatkan penanganan medis di sebuah rumah sakit Los Angeles, Amerika Serikat. Tim medis yang melakukan autopsi tidak bisa menemukan dampak obat-obatan dan kaitannya dengan kematian sang artis.
Laporan yang dirilis menyatakan, Carrie Fisher kemungkinan besar mengonsumsi kokain sebelum 23 Desember 2016. Saat itu, Carrie Fisher mulai dikabarkan menderita sakit. Carrie Fisher meninggal empat hari kemudian.
Carrie Fisher terkena serangan jantung saat perjalanannya dari London (Inggris) menuju Los Angeles (Amerika Serikat). Informasi awal menyatakan, Carrie Fisher meninggal karena penyakit gangguan tidur. Namun tak ditemukan faktor lainnya. Temuan terbaru itu disebut-sebut membuat keluarga terkejut.