Go-Jek Buka Kantor Data Science di Singapura, Apa Alasannya?

Alih-alih di Indonesia, Go-Jek membuka sebuah kantor data science di Singapura. Apa alasannya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Jun 2017, 13:00 WIB
Vice President of Data Science Go-Jek misrab Faizullah-Khan (Sumber: Straits Times)

Liputan6.com, Jakarta - Go-Jek dilaporkan telah membuka sebuah kantor di Singapura. Menurut spekulasi yang beredar, Go-Jek kemungkinan akan menghadirkan layanannya di sana.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Land Transport Authority (LTA) Singapura. LTA merupakan sebuah badan di bawah Kementerian Transportasi yang bertanggung jawab atas transportasi publik di negara tersebut.

"Kendaraan roda dua tak memiliki izin untuk digunakan sebagai angkutan umum, tak seperti taksi dan kendaraan sewa pribadi," kata LTA sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari The Straits Times, Rabu (21/6/2017).

LTA juga mengatakan pihaknya belum didekati Go-Jek terkait perizinan transportasi ojek online. Senada dengan hal itu, Vice President of Data Science Go-Jek Misrab Faizullah-Khan juga mengatakan Go-Jek masih berfokus pada layanan jasa transportasi online di Indonesia.

"Indonesia masih jadi pasar yang sangat besar," kata Faizullah-Khan.

Ia menambahkan, di Indonesia ada 250 juta penduduk. "Maka itu, kami masih jauh dari saturasi (kejenuhan) pasar," kata pria yang memimpin kantor Go-Jek di Singapura itu.

Alih-alih sebuah kantor operasional, sebenarnya Go-Jek membuka kantor data science di Singapura. Kantor tersebut berlokasi di AXA Tower di Shenton Way dan beroperasi sejak Januari 2017.

"Kami mencoba memanfaatkan data Go-Jek yang sangat masif untuk menciptakan sistem cerdas. Misalnya untuk mengelola penetapan harga dan alokasi cerdas bagi pengguna dan pengendara," tutur Faizullah-Khan.

Ia menambahkan, Go-Jek memilih Singapura sebagai kantor data science karena potensi talenta besar dan infrastruktur teknologi memadai. "Di sini (Singapura), kami tak perlu mengkhawatirkan internet yang tiba-tiba terputus," tutur dia.

Di kantor Singapura, ujar Khan, Go-Jek mempekerjakan 20 orang dengan jumlah data scientist sebanyak 16 orang. Ia berharap, di masa depan akan lebih banyak data scientists dan engineers yang bergabung dengan Go-Jek. Sayangnya, ia tak menyebutkan berapa angka yang diinvestasikan Go-Jek untuk membuka kantor data science di Singapura.

Sekadar informasi, saat ini Go-Jek sudah beroperasi di 25 kota di Indonesia dengan jumlah riders mencapai lebih dari 250 ribu orang. Guna meningkatkan bisnisnya di Tanah Air, Go-Jek juga menghadirkan berbagai layanan selain transportasi semisal pengiriman barang, pemesanan makanan, layanan pijat, dan bersih-bersih.

(Tin/Why)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya