Liputan6.com, Jakarta Dalam film Insya Allah Sah, Pandji Pragiwaksono akan tampil beda seperti biasanya. Stand up comedian itu akan berperan sebagai Raka, seorang pria yang memiliki cara berpakaian dan bicara berbeda dari kebanyakan orang.
Untuk mendalami perannya tersebut, Pandji Pragiwaksono mengaku harus melalui proses yang sangat panjang. Pria 38 tahun itu mengungkapkan bahwa ia harus mengubah cara berpenampilan, berjalan, bahkan caranya bicara.
"Jadi untuk peranin Raka, aku dapat inspirasi dari tiga orang, Soleh Solihun, Pidi Baiq, dan Aa Gym," ungkap Pandji Pragiwaksono kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Pandji Pragiwaksono mengungkapkan bahwa cara bicara ceplas ceplos ia ambil dari Soleh Solihun dan Pidi Baiq. Sementara intonasi bicara yang tenang ia pelajari dari cara bicara Aa Gym.
"Karakter Raka itu kan ceplas-ceplos kadang suka nyakitin orang padahal sebenarnya enggak bermaksud dan dia ngomong apa adanya. Nah ceplas-ceplosnya ngambil dari Soleh Solihun dan Pidi Baiq," ujarnya.
Pandji merasa perlu memasukkan unsur gaya bicara Aa Gym yang tenang untuk menyeimbangkan dengan sang lawan main, Titi Kamal. "Kalau Soleh Solihun kan ngomongnya kenceng, sementara Titi Kamal sudah teriak-teriak, jadi intonasinya diambil dari Aa Gym," tuturnya.
Selain melakukan diskusi dengan sutradara, Benni Setiawan, Pandji Pragiwaksono mengaku bahwa ia juga harus latihan sekitar enam jam setiap hari.
"Untuk masuk ke karakter ini aku latihan setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam empat sore. Setelah itu, workshop untuk cara bicara dan cara jalan," lanjutnya.
Pria kelahiran Singapura itu mengaku bahwa setiap malam ia juga mengirimkan video latihannya di rumah selama seminggu penuh kepada sang sutradara demi memantapkan gerak-geriknya itu.
Simak juga video menarik berikut ini :
Wig hingga Gigi Palsu
Selain gaya bertutur dan bahasa tubuh, Pandji juga mengubah penampilannya dengan mengenakan wig hingga gigi palsu. "Sampai untuk rambut aja, aku dipakaiin wig panjang terus dipotong sesuai dengan kemauan sutradara dan produser," imbuhnya.
Adapun soal busana, Pandji menyebut karakter Raka memang bergaya ala tahun 60-an. Terutama terlihat dari baju-bajunya yang berwarna mencolok.
"Cuma karena saya orang Indonesia jadi pakainya batik, batik Pekalongan yang warnanya seperti ini," ujarnya, sambil memperlihatkan batik kuning yang ia kenakan.
Pandji Pragiwaksono menyebut bahwa gaya rambut, tahi lalat, hingga gigi palsu ini merupakan hasil diskusi antara produser Manoj Punjabi, Benni Setiawan, dan dirinya.
"Pak Manoj bilang kalau karakter Raka itu secara visual harus terlihat gampang disepelekan karena ada hubungannya dengan ceritanya. Jadi, semua karakter di film ini menganggap remeh Raka kecuali Dion (Richard Kyle)," tutur Pandji Pragiwaksono.
Advertisement