Aturan Khusus bagi Pemudik via Tol Fungsional Brebes - Batang

Banyak tantangan dihadapi pemudik via tol fungsional, mulai dari minim air hingga rawan banjir.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 21 Jun 2017, 16:30 WIB
Banyak tantangan dihadapi pemudik via tol fungsional, mulai dari minim air hingga rawan banjir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Sejak dibuka dan dioperasionalkan pada Senin sore, 19 Juni 2017, Tol Fungsional Brebes Timur - Gringsing, Batang, sepanjang sekitar 105 kilometer langsung menjadi primadona para pemudik.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sejak dibuka hingga hari kedua ini, sudah belasan ribu kendaraan mobil pribadi melintas di ruas tol fungsional yang hanya dilapisi cair beton tipis setebal 10 sentimeter.

Para pemudik yang menggunakan jalur ini diingatkan untuk tidak melajukan kendaraan melebihi 40 km per jam. Pasalnya, masih banyak ruas jalan dengan kanan kiri tanah berdebu.

Memasuki lima hari jelang Lebaran, arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju ke Jawa Tengah, baik melalui tol dan jalur tengah Pejagan-Prupuk hingga ke flyover Dermoleng dan Pantura, terpantau lengang.

Sementara di jalur Pantura Brebes-Tegal, arus lalu lintas hanya tersendat di sejumlah titik selepas exit Tol Brebes Timur, seperti di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Tegal. Kepadatan didominasi kendaraan pribadi dan truk bermuatan berat.

Pemudik yang menggunakan sepeda motor juga terlihat lebih banyak dibandingkan dengan hari sebelumnya. Sementara, kendaraan pribadi yang melintas dari arah Pejagan-Pemalang lebih memilih meneruskan perjalanan melalui tol fungsional hingga ke Gringsing Batang.

"Informasinya kalau lewat tol fungsional lebih cepat, hanya tiga jam dari Brexit hingga Gringsing. Makanya saya coba lewat sini," ucap Darmadi (45), pemudik dari Jakarta tujuan Semarang saat di rest area Ujungrusi Tegal, Selasa, 20 Juni 2017.

Di sisi lain, kondisi jalan tol fungsional yang belum sempurna itu menimbulkan debu saat dilalui. Kondisi tersebut tak terlalu membahayakan jika siang.

"Harapannya ada petugas yang menyiram jalan di titik-titik ruas tol yang banyak debu. Karena kalau malam, dengan kondisi berdebu itu bahaya," ujar dia.

Hal serupa diungkapkan pemudik lainnya, Sanusi (39). Selain berdebu, kata dia, kondisi ruas tol fungsional permukaan jalannya juga bergelombang dan tidak rata. Sehingga, laju kendaraan tidak disarankan melebihi 60 km per jam.

"Kalau ngebut di sini, bahaya. Mobil bisa keluar jalur. Ya memang rekomendasinya laju kendaraan hanya 40 km per jam. Tapi kalau lengang seperti ini, ya bolehlah tambah sedikit kecepatannya," ucap Sanusi.

Saat berada di rest area di Tol Pejagan - Pemalang, ujar dia, sejumlah fasilitas memang telah disiapkan seperti tempat ibadah, toilet, dan warung makanan atau minuman.

"Fasilitas rest area sudah lumayan, tapi tadi enggak ada airnya. Katanya lagi mati," katanya.


Rawan Banjir

Banyak tantangan dihadapi pemudik via tol fungsional, mulai dari minim air hingga rawan banjir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan mengungkapkan sejumlah hal lain yang patut diwaspadai di sepanjang tol fungsional Pemalang - Batang, utamanya pada malam hari. Itu karena belum adanya lampu jalan. Untuk mengantisipasinya, petugas akan berjaga di sepanjang jalan dengan menggunakan lampu gatur.

Cuaca juga akan menjadi kendala yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik dan balik pada tol fungsional tersebut. Salah satunya jika terjadi hujan besar, dikhawatirkan ada sungai yang meluap.

"Kalau sungai meluap atau mungkin ada longsoran. Tim gabungan ini akan siaga penuh 24 jam di pos pengamanan... Nanti tim gabungan akan siaga penuh di pos pengamanan dan dibagi di beberapa pos-pos tersebut," ucap Wawan.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengaku telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik, terutama yang keluar dari Brexit.

Ketika antrean kendaraan melewati Brexit, pintu keluar tol tersebut akan ditutup dan kendaraan dialihkan keluar ke Brebes Barat. "Di Pantura juga kita contra flow sampai ke arah terminal Kota Tegal. Di situ ada Jalingkut, kendaraan dialihkan melalui Jalingkut," kata Condro.

Condro mengimbau pemudik mematuhi batas kecepatan 40 km per jam dan tidak saling mendahului selama berada di jalan tol fungsional Brebes-Batang. "Karena kanan kiri masih tanah. Kalau berdebu nanti mengganggu pengendara lain dan masyarakat," ujarnya.

Condro juga memastikan potensi kemacetan di exit Tol Gringsing, Batang tidak akan terjadi karena arus kendaraan yang keluar dari tol tidak akan bertemu dengan arus kendaraan dari arah lain. Kendaraan bisa langsung menuju‎ arah Semarang melalui jalan lingkar utara.

"Di Gringsing tidak ada perlintasan yang cross tapi searah. Gringsing belok kiri, tidak berada jauh langsung masuk lingkar utara. Prediksi kepadatan justru mau masuk Semarang. Mangkang sampai pintu tol, tapi sudah kami siapkan antisipasi,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya