Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menunjukkan barang bukti senjata tajam saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan memegang barang bukti senjata tajam saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6). Puluhan preman terjaring operasi yang digelar sejak akhir Mei lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan menginterogasi tersangka tindak kejahatan saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6). Operasi cipta kondisi digelar polisi sejak akhir Mei lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Barang bukti senjata api saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/6). Operasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan seperti begal, geng motor dan tawuran (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Petugas menata barang bukti kejahatan saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/6). Puluhan preman terjaring operasi cipta kondisi yang dilakukan serentak di wilayah di DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono memberikan keterangan saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Puluhan tersangka tindak kejahatan dihadirkan saat rilis hasil operasi cipta kondisi Ramadan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6). Operasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan seperti begal, geng motor dan tawuran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)