8 Kesalahan Wanita Saat Memakai Deodoran dan Menjadi Lebih Bau

Ternyata, menggunakan deodoran dapat membuat bau tubuh Anda semakin buruk, penasaran kenapa? Simak di sini alasannya.

oleh Annissa Wulan diperbarui 23 Jun 2017, 09:30 WIB
Ternyata, menggunakan deodoran dapat membuat bau tubuh Anda semakin buruk, penasaran kenapa? Simak di sini alasannya. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Faktanya, penggunaan deodoran yang salah dapat membuat tubuh Anda semakin bau. Kesalahan dalam memakai deodoran dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan penumpukan kotoran, bahkan membuat Anda berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Dilansir dari bustle.com, Jumat (23/6/2017), berikut ini beberapa kesalahan penggunaan deodoran yang bisa membuat ketiak Anda semakin bau dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Menggunakan deodoran biasa untuk olahraga
Deodoran biasanya digunakan untuk kegiatan biasa sepanjang hari. Namun, jika untuk olahraga, tubuh akan berkeringat dengan intens dan deodoran biasa tidak akan cukup untuk menghalau bau badan.

Cara mengatasinya:
Gunakan deodoran khusus berolahraga. Deodoran ini dibuat untuk mengatasi bau badan saat berolahraga.

2. Mandi beberapa kali dalam sehari
Para ilmuwan berpendapat bahwa mandi terlalu sering bisa membuat Anda semakin bau. Bakteri baik yang mendorong kulit untuk membuat antibiotik yang membunuh bakteri jahat akan hilang jika Anda terlalu sering mandi.

Cara mengatasinya:
Gunakan tisu penghilang bau badan, sebelum mandi. Tisu ini mengandung pH seimbang dan hypoallergenic yang bisa melawan bau dan menenangkan kulit.

3. Mengandalkan wangi
Menutupi bau dan menghilangkannya adalah dua hal yang berbeda. Saat Anda melihat label "fragrance" atau "wewangian" ini bisa saja diisi dengan bahan kimia keras yang justru mengganggu kulit dan membunuh bakteri baik.

Cara mengatasinya:
Pilih formula deodoran yang melawan bau, bukan menutupinya. Produk ini biasanya mengandung minyak kelapa dan minyak esensial yang dapat membuat Anda tetap segar melawan bau dan menyerap keringat.
Produk ini cenderung sama sekali tidak lengket dan sangat bagus untuk kulit sensitif.

4. Menggunakan sabun yang salah saat mandi
Anda mungkin berpikir bahwa semakin banyak sabun, semakin segar aroma tubuh. Faktanya, beberapa sabun justru mengubah mikroorganisme untuk membuat bau tubuh.

Cara mengatasinya:
Mencuci tubuh dengan bahan yang tepat. Hindari semua produk sabun yang mengandung bahan kimia, pengawet, pengental, dan detergen.

5. Menyamakan keringat dengan bau tubuh
Sangat mungkin Anda sedang berkeringat, namun tidak bau. Sebenarnya keringat adalah detoksifikasi tubuh yang benar-benar alami. Produk deodoran yang Anda gunakan bisa melemahkan kelenjar keringat dan justru membuat bau semakin buruk dari waktu ke waktu.

Cara mengatasinya:
Menghilangkan bau, tanpa menghalangi keluarnya keringat. Ada beberapa produk deodoran yang bisa menghentikan bau, tanpa membuat keringat berhenti. Cara ini bisa menghilangkan bakteri penyebab bau, sehingga detoksifikasi tetap berjalan secara alami.

6. Mengharapkan perlindungan sepanjang hari
Tidak ada produk deodoran yang benar-benar bisa memberikan perlindungan sepanjang hari. Kemungkinannya hanya 20%.

Cara mengatasinya:
Gunakan deodoran untuk traveling. Produk untuk traveling cenderung lebih minimalis, terbuat dari bahan yang lembut dan sehat. Anda bisa mengaplikasikannya berulang kali sepanjang hari.

7. Tidak melakukan eksfoliasi
Apapun deodoran yang Anda gunakan, jika menghilangkan rambut dari ketiak, ini berarti risiko tumbuhnya rambut dan pori-pori tersumbat bisa menjebak kotoran dan berkontribusi pada bau tubuh.

Cara mengatasinya:
Lakukan eksfoliasi pada ketiak, karena bisa membantu mencegah bau tubuh.

8. Mengubah bakteri ketiak
Beberapa studi telah membuktikan bahwa produk deodoran bisa mengubah bakteri baik menjadi buruk dan menyebabkan bau badan menjadi lebih buruk.

Cara mengatasinya:
Pertahankan bakteri baik. Apapun deodoran yang Anda gunakan, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara bakteri baik dan buruk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya