Liputan6.com, London - Warga London Barat mengungkapkan kemarahannya terkait dengan meningkatnya pengunjung ke lokasi kebakaran apartemen London, Grenfell Tower. Pasalnya, mereka bukannya membantu penghuni yang kehilangan tempat tinggal, tapi hanya datang untuk selfie (swafoto).
Warga sekitar meminta para pengunjung agar menghentikan aksi mereka sebagai "turis yang memanfaatkan kesedihan".
Advertisement
Dikutip dari The Independent, Kamis (22/6/2017), sejumlah papan pengumuman tersebar di berbagai titik lokasi dekat apartemen bertingkat 24 yang terbakar pada 14 Juni 2017. Di antaranya, "tolong jangan mengambil foto" dan "jangan selfie".
Menurut warga, para pengunjung yang mengambil foto di depan gedung yang telah terbakar hangus itu berarti mereka tak menghormati nyawa 79 orang yang tewas dalam kebakaran tempat tinggal terburuk di Inggris setelah Perang Dunia II.
Salah satu warga yang marah adalah Wayne Kilo Lewis. Dia tinggal satu blok dari Grenfell Tower selama tiga dekade.
Pria berusia 46 tahun itu kehilangan banyak teman dalam kebakaran yang mematikan. Ia mengatakan warga lokal dan sukarelawan telah meminta pengunjung untuk menghentikan aktivitas swafoto dengan mengatakan, "tunjukkan rasa hormat kalian", tapi mereka tak peduli.
"Sudah dibilang 'hentikan selfie', tapi mereka cuek saja dan tetap mengambil foto lalu berlalu begitu saja," kata Lewis.
"Ini menjijikkan sekali, di mana orang banyak yang berduka, tapi orang lain tetap nekat selfie," lanjutnya.
Polisi Metropolitan London mengungkapkan ada 79 orang yang hilang dan dinyatakan tewas. Angka itu kemungkinan akan bertambah.
Kesedihan dan shock kini berubah menjadi kemarahan setelah tahu bahwa bencana itu sejatinya bisa dicegah.