Liputan6.com, Jakarta Program yang ditargetkan berjalan dengan baik dan dimulai di bulan Oktober 2017 kini tinggal sisa beberapa bulan lagi untuk kerja keras dan lebih dimaksimalkan lagi agar masyarakat Indonesia sudah benar-benar menjadi masyarakat non tunai.
Ini artinya semua gerbang tol tidak akan lagi menerima transaksi tunai.
Advertisement
Agar program tersebut bisa berjalan dengan baik, saat ini BPJT bersama Bank Indonesia, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), serta pihak perbankan terus melakukan sosialisasi kepada pengguna tol.
Selain itu, tim teknis juga tengah melakukan persiapan di lapangan untuk pemasangan alat pembayaran nontunai.
"Penerapan transaksi nontunai di semua gerbang tol telah menjadi program pemerintah. Targetnya, program tersebut sudah bisa diterapkan sepenuhnya pada Oktober tahun ini," kata Herry Triputra Zuna selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Alat pembayaran yang digunakan nantinya bukan dari bank tertentu saja, melainkan semua bank akan terlibat.
Elektronifikasi pembayaran tol akan membawa manfaat baik bagi pengguna, maupun bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau operator tol. Dari sisi pengguna, pembayaran secara non tunai akan memberikan rasa aman karena jumlah yang dibayar akurat sesuai dengan tarif. Selain itu, proses transaksi juga jauh lebih cepat serta nyaman karena tidak diperlukan waktu tambahan untuk menghitung uang, tidak ada uang kembalian, dan tidak ada risiko uang terjatuh ketika konsumen membayar di gerbang tol.
Sementara itu, bagi operator tol, elektronifikasi pembayaran akan menurunkan paling tidak 5 risiko, yaitu:
1. risiko fraud karena masih ada proses manual yang dilakukan oleh manusia
2. risiko kesalahan penghitungan penerimaan dan pengembalian
3. risiko penerimaan uang palsu
4. risiko keamanan sewaktu, pengumpulan uang tunai, selain tentunya mengurangi biaya operasional cash handling
5. risiko kemacetan yang ditimbulkan karena antrian pembayaran tunai di jalan tol.
"Saya berharap agar dalam seminar ini dapat diperoleh masukan penting dari para pembicara dan seluruh peserta yang hadir. Hal tersebut sangat penting agar masyarakat secara berangsur-angsur dapat mulai beralih dari transaksi tunai menjadi non tunai. Dengan tekad dan kerja sama yang kuat antar pemangku kepentingan, kami yakin bahwa arah perbaikan transaksi pembayaran di jalan tol akan terlaksana dengan baik, sebagaimana telah sukses diterapkan di berbagai Negara," tutur Dr. Sugeng selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia di Museum Bank Indonesia (20/6/2017).
(*)