Aliansi Renault-Nissan Siap Asapi Toyota dan Volkswagen Tahun Ini

Dua tahun lalu, Chairman Renault-Nissan Alliance, mengatakan pihaknya akan menjadi salah satu dari tiga produsen otomotif global.

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Jun 2017, 20:13 WIB
CEO Nissan Motor Co, Carlos Ghosn, menyambut baik peluncuran mobil listrik Tesla Model 3. Menurutnya, ini bisa rangsang permintaan.

Liputan6.com, Paris - Dua tahun lalu, Chairman Renault-Nissan Alliance, mengatakan pihaknya akan menjadi salah satu dari tiga produsen otomotif global. Namun, hal tersebut ternyata lebih cepat satu tahun dari prediksi, berkat penambahan Mitsubishi di tahun lalu.

Dilansir Autonews, Kamis (22/6/2017), aliansi Renault-Nissan ini juga siap mengasapi atau melewati Volkswagen dan Toyota, menjadi pabrikan terbesar secara global.

"Kami telah berada di antara tiga pembuat mobil teratas sejak Januari dalam volume penjualan, dan kami berharap berada di posisi teratas pada pertengahan tahun, meskipun ini bukan tujuan kami," ujar Ghosn, CEO Renault, saat pertemuan Renault pekan lalu.

Menurut Jato Dynamic, VW Group telah menjual 3,32 juta kendaraan, Toyota 3,06 juta, dan Renault-Nissan 3,02 juta. JATO menggunakan kombinasi registrasi kendaraan dan penjualan retail kepada konsumennya.

Felipe Munoz, analis otomotif global di JATO, tidak yakin aliansi Renault-Nissan bisa naik ke posisi pertama tahun ini. Namun, ia menempatkan Renault-Nissan di depan VW Group dan Toyota dalam hal pertumbuhan di masa depan.

"Renault-Nissan menunjuk ke arah yang benar dalam banyak hal. Mereka mengelola merek dengan sangat baik, saat Renault melemah, Nissan menguat, dan sebaliknya," jelas Felipe Munoz.

Sementara itu, untuk posisi di bawah Renault-Nissan ada General Motor yang saat ini tengah mempertimbangkan kembali fokus pada pasar domestik.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya