Disebut Paling Kritis, Jasa Marga Antisipasi Macet Tol Cikampek

Jasa Marga dan Korlantas sudah meletakkan sejumlah alat sensor yang bisa mendeteksi kepadatan lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Jun 2017, 20:12 WIB
Jasa Marga dan Korlantas sudah meletakkan sejumlah alat sensor yang bisa mendeteksi kepadatan lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk telah mengantisipasi kemacetan di tol Jakarta-Cikampek dalam rangka menghadapi mudik Lebaran tahun ini. Beberapa upayanya dengan menambah gardu operasi menjadi 20 gardu masuk dan 30 gardu keluar di ruas tol tersebut dan menambah area peristirahatan bagi para pemudik.

"Jalan tol paling kritis adalah Jakarta-Cikampek, jadi kita mengupayakan antisipasi kemacetan," kata Direktur Utama Jasa Marga, Dessy Arryani dalam Diskusi Mudik Bareng Guyub Rukun di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (22/6/2017).

Oleh karenanya, Dessy mengaku, Jasa Marga dan Korlantas sudah meletakkan sejumlah alat sensor yang bisa mendeteksi kepadatan lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek. "Kalau sudah sampai apa yang kita sebut kritis, maka dari pusat trafik Jasa Marga akan langsung konek ke NTMC, langsung ke Posko dan kemudian Polisi langsung mengurai kemacetan," ia menerangkan.

Upaya lainnya, kata Dessy, dengan menambah gardu tol dari 13 gardu menjadi 20 gardu. Jadi Gerbang Tol Cikarang Utama saat ini ada 20 gardu masuk dan 30 gardu keluar, sehingga justru kondisinya mulai lancar.

"Kita juga tambah rest area yang tidak ada orang jualan. Namanya parking bay, bisa menampung 70-100 kendaraan. Jadi cuma menepi, parkir, ke toilet atau solat, langsung berangkat lagi. Ini sangat membantu kelancaran karena biasanya jalan tol macet di rest area mengingat orang senang piknik di rest area," paparnya.

Adapun upaya antisipasi penanganan arus mudik dan balik Lebaran 2017:

1. Peningkatan Kapasitas:

a. Kapasitas Gerbang Tol (GT):

• Penambahan gardu operasi pada GT Cikarang Utama, yaitu 20 gardu masuk dan 30 gardu keluar, pemanfaatan gardu reversible pada GT Cileunyi, GT Manyaran/GT Tembalang. Penambahan gardu moveable di GT Km 149 Tol Purbaleunyi

b. Kapasitas Lajur :

• Contraflow di daerah Rest Area (Km 32-Km 41, Km 52-Km 61 Jalur A (Arah Cikampek) dan Km 50-Km 68 (Arah Jakarta) dan setelah GT Cikarang Utama Km 29-Km 22 (Arah Jakarta)

• Penambahan lajur Km 62–Km 66 Jalur B
• Pemanfaatan pelebaran lajur Japek Elevated (Km 10+500–Km 36 Jalur A/B)

c. Kapasitas Tempat Istirahat

• Penambahan parking bay di Ruas Jalan Tol Jakarta –Cikampek (Km 18A, Km 41A, Km 59A, Km 34B, Km 58B) dan Parking Bay di Ruas Jalan Tol Palikanci Km 191 A

2. Pengendalian beban ruas per segmen

• Pengalihan lalu lintas pada segmen lalu lintas yang padat berdasarkan informasi dari alat ukur kepadatan/RTMS pada segmen Cawang-Cikunir, Cikunir-Cibitung, Cibitung-Cikarang Timur, Cikarang Timur –Dawuan, Dawuan–Sadang

• Informasi dari alat ukur kepadatan/RTMS dapat dimonitor melalui Posko Cikarut, Korlantas, Kemenhub, Cikopo dan Km 66

3. Perbaikan sistem informasi dan komunikasi

• Penambahan 15 unit VMS, 3 unit VMS Mobile, 1 unit RTMS, 9 unit CCTV, Video Tron di Km 59 A Ruas Japek, video conference di Posko Cikarut dan Cikopo
• Implementasi aplikasi mobile JMCARe
• Twitter dan Group komunikasi lintas instansi

4. Optimalisasi penggunaan transaksi non tol

• Penerapan pembayarantol non tunai dengan Himbara dan BCA
• Diskon tarif 20 persen untuk transaksi non tunai pada H-3 sampai dengan H2 (22 sampai 26 Juni 2017) dan H+4 sampai dengan H+6 (30 Juni sampai dengan 2 Juli 2017)

5. Peningkatan fasilitas pelayanan

• Penambahan unit pelayanan lalu lintas (Derek 28 unit, 2 unit crane)
• Penyediaan BBM Kemasan bekerja sama dengan Pertamina pada Rest Area Permanen dan Temporary
• Poliklinik gratis bekerja sama dengan Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan di Rest Area dan Rest Area Temporary
• Pos Pengaman Kepolisian di setiap Ruas Jalan Tol Operasional dan Fungsional.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya