Liputan6.com, Jakarta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Komite Daging Sapi Jakarta Raya, bekerja sama menggelar pasar daging murah pada Kamis (22/6/2017) hingga Sabtu (24/6/2017). Harga daging yang dijual Rp 75 ribu sampai Rp 90 ribu per kg.
Pasar daging murah tersebut digelar di pelataran Toko Daging Nusantara, Jalan Kranggan Raya Nomor 45, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Advertisement
Menurut Ketua Pelaksana Pasar Murah, Diana Dewi, pihaknya bersama pemerintah sengaja mengelar pasar murah lantaran karena tingginya permintaan daging sepekan terakhir jelang Idul Fitri 1438 H.
"Pasar daging murah ini dilakukan mengingat animo masyarakat akan kebutuhan daging jelang Lebaran," ucap Diana.
Ia menambahkan, harga yang ditawarkan dalam pasar daging murah ini di bawah harga pasaran yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk harga daging beku dengan kualitas baik, masyarakat dapat membelinya dengan harga Rp 75 ribu per kilogram. Sementara untuk daging segar masih di angka Rp 90 ribu per kilogram.
"Kita tidak ingin ada oknum yang memanfaatkan tingginya permintaan jelang Lebaran dengan menaikkan harga. Karena itu, kita gelar pasar murah agar pasokan kebutuhan pokok terus ada di masyarakat," jelasnya.
Salah satu pembeli, Wulan (38), mengaku tertarik membeli daging karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Apalagi, kata dia, pasokan daging di pasar tradisional kian menipis.
"Daging sapi di pasar susah didapat. Sudah langka, kalaupun ada, harganya mahal. Bisa dua kali lipat dari hari biasa, jelasnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan pasar murah di Bekasi ini akan digelar hingga H-1 Idul Fitri, atau Sabtu (24/6/2017) esok. Pasar murah ini menyiapkan 90 ton daging per hari.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang mengatakan, kebutuhan daging di Jakarta masih kondisi normal yang mencapai 165 ton setiap harinya atau setara dengan 700 ekor per hari.
Jelang sehari Lebaran, diperkirakan harga daging akan mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Karenanya, dengan banyaknya operasi pasar murah seperti ini, akan baik untuk menjaga stabilitas harga," pungkasnya.
(Fernando Purba)