Golkar, Jokowi, dan AHY di Pilpres 2019

Partai Golkar akan bersiap untuk mengampanyekan Joko Widodo atau Jokowi, sebagai Presiden pada Pilpres 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jun 2017, 09:15 WIB
Ketua DPR Setya Novanto.

Liputan6.com, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono digadang-gadang menjadi the next leader oleh para kader Demokrat. Pria yang karib disapa AHY ini pun tidak menampik dukungan baik tersebut, terlebih pada Pilpres 2019.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto angkat bicara. Dia menilai hal tersebut sah-sah saja.

"Sah-sah saja. Saya rasa itu hak pihak calon," ucap dia di Jakarta, Kamis 22 Juni 2017.

Setya Novanto mengingatkan, jika memang maju harus mempunyai itikad baik dan untuk rakyat Indonesia.

"Yang penting semuanya kembali kepada rakyat, mana yang punya itikad baik untuk bangsa. Dan akhirnya semakin baik," tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPR itu.

Di sisi lain, ia menuturkan, pihaknya dari Partai Golkar akan bersiap untuk mengampanyekan Joko Widodo atau Jokowi, sebagai Presiden pada Pilpres 2019.

"Ya itu terus kita lakukan (sosialisasi Jokowi)," pungkas Setya.

Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengaku banyak suara yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Memang rata-rata masyarakat Indonesia wabilhusus (khususnya) kader-kader Demokrat itu menginginkan Mas Agus AHY itu menjadi next leader. Next leader itu kan canangannya ataupun kita fokuskan pasti 2019 (Pilpres)," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis, 22 Juni 2017.

Menurut Agus, keinginan tersebut disampaikan masyarakat saat Demokrat Safari Ramadan keliling Indonesia. Ia mengakui, Demokrat pasti menampung setiap aspirasi masyarakat.

"Kader-kader di bawah di 2019 menginginkannya Mas Agus menjadi next leader di Republik Indonesia yang kita cintai ini, sehingga kita juga memberikan suatu dukungan yang seperti itu," ucap dia.

Sementara Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono menegaskan partainya harus konsisten dan konsekuen, terhadap keputusannya menetapkan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

"Partai Golkar pada Munaslub di Bali 2016 telah menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu 2019," kata Agung Laksono saat menyampaikan arahan Dewan Pakar kepada peserta Rapimnas II Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin malam, 22 Mei 2017.

Menurut Agung, konsekuensi penetapan tersebut adalah, seluruh jajaran partai harus bekerja sungguh-sungguh untuk memenangkan Pileg dan Jokowi pada Pilpres 2019.

Seperti dikutip dari Antara, seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Golkar, kata Agung, harus solid, kompak, dan tidak ada yang mendua.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya