Hadapi Mudik Lebaran, Menhub Minta Maskapai Antisipasi Delay

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Jun 2017, 15:54 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya meninjau kesiapan mudik di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Di sana Budi Karya juga melakukan video conference dengan operator bandara di seluruh wilayah PT Angkasa Pura II di Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Terminal 1 B Bandara Soekarno-Hatta.

Di Soetta, Budi Karya meminta kepada para maskapai untuk mengantisipasi adanya keterlambatan penerbangan (delay) dalam menghadapi puncak arus mudik yang terjadi mulai hari ini dan besok.

Menurut Budi Karya persoalan delay merupakan hal yang penting untuk dikelola dengan baik, karena terkait dengan pelayanan dan untuk menjaga rotasi pesawat dan awak kabin.

"Maskapai harus punya manajemen untuk itu. Rotasi pesawat penerbangan paling akhir itu ada kemungkinan terlambat. Untuk itu, Bandara kita operasikan sampai jam 12 malam. Kalau dia dikasih waktu 2 jam maka masih punya cukup waktu untuk kembali. Walaupun malam, masih bisa mendarat. Artinya rotasi pesawat dan rotasi awak kabin bisa terjaga dengan baik, besok paginya sudah zero lagi," jelas Budi di Bandara Soetta, Jumat (23/6/201).

Selain itu, ‎Budi menjelaskan antisipasi terhadap pesawat yang delay di musim mudik Lebaran ini juga sudah dilakukan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kemenhub dengan berbagai cara.

Pertama dengan ramp check, dengan begitu tingkat kegagalan terbang pesawat semakin berkurang. Kedua, secara intensif kita menambah jam operasi bandara Solo, Jogja, Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Medan itu beroperasi sampai pukul 24.00 WIB.

"Bahkan, PT Angkasa Pura II menyampaikan semua bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura II beroperasi 24 jam, kecuali Silangit yang beroperasi hanya sampai pukul 24.00 WIB," jelas Menhub.

Tak lupa juga, Budi Karya meminta kepada operator dan maskapai untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan.

"Saya minta operator bandara dan maskapai penerbangan untuk mengutamakan safety dan security. Karena kalau safety dan security bermasalah di udara itu fatal," ujar Menhub.

Hal lain yang diminta oleh Menhub adalah peningkatan pelayanan kepada penumpang. "Selain safety dan security, saya minta operator memperhatikan level of service, yaitu terkait penanggulangan delay dan kepadatan di terminal penumpang," tutup Mantan Dirut AP II itu. (Yas)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya