Tutup Ramadan, Mark Zuckerberg Bukber dengan Pengungsi Somalia

Acara bukber dengan pengungsi Somalia ini, juga merupakan rangkaian blusukan yang Zuck lakukan di sepanjang 2017.

oleh Jeko I. R. diperbarui 23 Jun 2017, 17:00 WIB
Mark Zuckerberg berbuka puasa dengan pengungsi Somalia. (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Minneapolis - Kehangatan momen Ramadan juga terasa di Negeri Paman Sam. Bahkan, CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun turut merayakannya.

Meski tidak berpuasa, pria yang akrab disapa Zuck ini diketahui ikut acara berbuka puasa dengan para pengungsi Somalia di wilayah Minneapolis, Minnesota, AS.

Acara buka puasa tersebut Zuck abadikan dalam sebuah foto yang ia unggah via akun Facebook-nya pada Jumat siang (23/6/2017). Tak lupa, Zuck menuliskan caption dengan tempat tinggal, kebebasan, dan perbedaan di Amerika Serikat (AS).

“Hari ini, aku merayakan acara Iftar (buka puasa bersama) dengan teman-teman pengungsi di Minneapolis,” tulis Zuck.

“Sebagai seorang pengungsi, kamu pasti tidak bisa memilih negara mana yang ingin kamu tinggali. Aku sempat bertanya ke seorang pria yang sudah mengungsi selama lebih dari 26 tahun, apakah Amerika Serikat kini menjadi rumahnya atau tidak, lalu di menjawab ‘Rumah itu adalah saat kamu merasa bebas dan melakukan apapun yang diinginkan. Ya, ini (AS) terasa seperti rumah,” lanjutnya.

Tak lupa, Zuck juga mengungkap rasa terima kasihnya kepada teman-teman dan pihak pengungsian yang mengundangnya, sehingga ia masih bisa merasakan kehangatan berbuka puasa bersama, meski di penghujung Ramadan.

“Saya terkesan dengan kekuatan dan ketangguhan kalian, menciptakan kehidupan baru di sebuah tempat yang belum dikenal. Kalian adalah bukti negara ini benar-benar baik, tribut terbaik untuk AS,” tambah Zuck.

Zuck dan istrinya, Priscilla Chan, memang berencana untuk menyambangi negara-negara bagian di AS. Ini adalah bagian dari resolusi Zuck yang ia tulis pada awal 2017.

“Tantangan pribadi saya untuk 2017 adalah mengunjungi dan bertemu orang di tiap negara bagian di Amerika Serikat hingga akhir tahun," tuturnya.

Ia merasa telah cukup banyak menghabiskan waktu di beberapa negara bagian. Karena itu, ia berencana pergi ke sekitar 30 negara bagian lagi untuk menyelesaikan tantangan ini.

Pria yang pernah menempuh pendidikan di Harvard tersebut memang berharap bisa bertemu lebih banyak orang. Selain itu, mereka bisa saling berbagi mengenai kehidupan, pekerjaan, termasuk pemikiran tentang masa depan.

Selain itu, Zuck juga ingin mendengar pendapat lebih banyak orang secara langsung. Pendapat itu diharapkan dapat membantunya dalam memimpin Facebook. 

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya