Liputan6.com, Jambi - Untuk pertama kalinya Pemerintah Australia melakukan pertemuan resmi dengan Pemprov Jambi. Minister-Counsellor Kedutaan Besar Australia, Bradley Armstrong mengaku sangat mengagumi sumber daya alam Jambi, khususnya destinasi wisatanya.
Bradley berkunjung ke Jambi pada Kamis, 22 Juni 2017 dan disambut langsung oleh Gubernur Jambi, Zumi Zola. Pada kesempatan itu, Bradley mengatakan, Pemerintah Australia memiliki komitmen tinggi kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi Jambi untuk membangun kerjasama internasional.
"Australia telah melakukan investasi pada Provinsi Jambi dalam bidang pendidikan," ujar Bradley.
Investasi pendidikan tersebut berupa program beasiswa bagi 41 orang di Jambi untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 ke sejumlah universitas di Negeri Kanguru itu. Australia juga telah membangun delapan sekolah biasa serta empat unit sekolah satu atap.
Baca Juga
Advertisement
Khusus di bidang wisata, Bradley mengaku sangat kagum. Meski merupakan hal baru, banyak sekali potensi wisata di Jambi yang bisa digali dan dijual untuk wisatawan Australia.
"Rata-rata setiap tahun ada satu juta warga Australia datang ke Indonesia. Wisata Jambi sangat bagus," ucap Bradley.
Menurut Bradley, potensi wisata di Jambi baik budaya maupun alamnya bisa menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dari Australia. Ia mengaku sudah melihat langsung komplek Candi Muarojambi. Ia menilai candi terluas di Asia Tenggara tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dikelola dan lebih dikenal wisatawan asing.
Untuk mendukung hal tersebut, Zumi Zola mengaku akan lebih bekerja keras meningkatkan potensi wisata Jambi. Ia bahkan menilai, wisata Jambi tak kalah dengan potensi wisata yang ada di Pulau Bali.
"Kita memiliki ciri khas tersendiri, ini menjadi nilai jual. Ada banyak destinasi di Jambi. Inilah yang akan terus diperjuangkan," ujar Zumi Zola.
Ia menyebutkan, sejumlah destinasi yang bisa menarik wisatawan asing khususnya dari Australia adalah Candi Muarojambi, pesona gunung Kerinci serta danau di sekitarnya. Kemudian ada kawasan geopark berumur lebih dari 300 tahun di Kabupaten Merangin.