Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 133.168 kendaraan pemudik dari Kota Bandung dan Jakarta pada dua hari menjelang Idul Fitri 2017 melintasi jalan raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menuju Garut, Tasikmalaya, dan Jawa Tengah.
Demikian info dari Posko Induk Pengawasan Angkutan Lebaran, Nagreg, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jumlah kendaraan pemudik itu tercatat berkurang 1.80 persen dibandingkan hari serupa pada tahun lalu yaitu sebanyak 135.614 kendaraan.
Advertisement
Menurut Penanggung Jawab Regu B Posko Induk Pengawasan Angkutan Lebaran, Nagreg, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Abi Basarah, jumlah kendaraan tersebut merupakan hasil keseluruhan data per pukul 20.00 WIB dan didominasi 71 persen oleh sepeda motor.
"Sementara untuk total keseluruhan kendaraan yang melintas di jalur Nagreg dari H-7 sampai hari ini mencapai 480.342 kendaraan," kata Abi Basarah dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Jumat 23 Juni 2017.
Abi Basarah menjelaskan, sementara jumlah kendaraan yang melakukan perjalan sebaliknya yaitu dari daerah Garut dan Tasikmalaya menuju Kota Bandung hanya mencapai 33.044 kendaraan.
Sedangkan total keseluruhan kendaraan yang melintasi Lingkar Nagreg dari Garut dan Tasikmalaya menuju Kota Bandung, kata Abi Basarah, sebanyak 238.764 kendaraan.
"Total kendaraan baik arus mudik dan balik pada hari ini 719.106 kendaraan," ujar Abi Basarah.
Sementara kondisi jalan raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, relatif normal setelah diberlakukan rekayasa satu arah dari kawasan Limbangan, Garut. Indikasinya adalah kecepatan kendaraan yang dapat dipacu rata-rata 40 sampai 60 kilometer per kilometer.
Namun di kawasan Cagak, Nagreg, ramai dilalui kendaraan pemudik dengan pengaturan anggota kepolisian yang turun di tengah jalan mengatur arus lalu lintas memilah kendaraan roda empat di lajur kanan dan sepeda motor di lajur kiri. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat kondisi jalan yang menurun dan berkelok-kelok.
Sampai saat ini iring-iringan kendaraan pemudik masih terus terjadi dari Kota Bandung maupun Kota Sumedang. Adanya kendaraan pemudik yang berasal dari Kota Sumedang disebabkan adanya rekayasa lalu lintas yang diberlakukan kepolisian setempat.
Tujuannya agar kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak terjadi kepadatan kendaraan akibat bertemunya arus kendaraan yang keluar dari pintu tol dengan arus kendaraan di jalan protokol.
Saksikan video menarik di bawah ini: