Liputan6.com, Jakarta - Google Maps saat ini adalah layanan pemetaan nomor satu di dunia dan diakses oleh miliaran pengguna setiap hari. Namun Pemerintah India menilai layanan tersebut tidak dapat dipercaya.
Dilansir Softpedia, Senin (26/6/2017), organisasi survei dan pemetaan India, Survey of India (SoI) mengungkap bahwa pemerintah India menilai Google Maps sebagai layanan yang tidak disetujui dan tidak asli. Surveyor General India, Swarn Subba Rao, mempertanyakan keakuratan Google Maps.
Baca Juga
Advertisement
Ia pun menganjurkan peta Survey of India bagi orang-orang yang mencari data dengan tingkat akurasi tinggi. "Jika berbicara tentang autentikasi, Google Maps tidak demikian. Layanan itu tidak dibuat oleh pemerintah, jadi keasliannya tidak bisa dijamin," kata Rao.
Namun ia mengakui solusi Google itu bermanfaat bagi pengguna yang mencari berbagai hal menarik. "Jika kalian menggunakan Google Maps untuk mencari restoran dan taman, bahkan jika berada 50 meter dari lokasi, kalian akan bahagia. Tapi ketika kami memasang jalur kereta api baru atau membuat kanal, peta topografi adalah pilihannya jika kalian butuh data yang sangat akurat dan berkualitas teknik," jelasnya.
India juga sedang mencari cara untuk dapat lebih mengatur Google Maps dan informasi yang diberikan layanan tersebut kepada para pengguna. Menurut sumber, pemerintah India tidak memiliki batasan atau kontrol atas aplikasi seperti Google Earth dan Maps.
Di sisi lain, Google sedang berjuang memenuhi persyaratan pemerintah setempat, terutama setelah perusahaan diseret dalam kontroversi perbatasan beberapa wilayah termasuk Kamboja dan India. Setelah dikritik karena informasi yang dimilikinya tidak akurat, Google meluncurkan versi Google Maps untuk masing-masing negara, yang menampilkan rincian perbatasan sesuai keinginan pemerintah.
(Din/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: