Liputan6.com, Jakarta - Idul Fitri bagi umat Islam adalah hari yang suci, setelah menjalankan puasa Ramadan selama sebulan. Karena itu, bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kesempatan ini sangat baik untuk berdamai antara kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy atau Romi.
"Idul Fitri saling maaf-memaafkan dan kembali menjadi nol-nol lagi," ujar Ketua PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz saat berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (25/6/2017).
Advertisement
Ditegaskan soal rencana islah antara kubunya dengan Romi, Djan tidak membenarkan sekaligus tidak menepisnya.
"(Islah) ya mulai dari awal lagi. Namanya juga nol-nol," ujar dia.
Namun, Djan mengaku senang soal ajakan kubu Romi untuk islah. Sebab, keinginan ini sudah lama ditunggu-tunggu.
"Waduh, senang banget. Alhamdulillah kalau ada orang yang ajak islah. Idam-idaman saya dari dahulu kala," kata dia.
Kendati, soal posisi jabatan Djan tak menjawab dengan tegas jika nanti pihaknya berdamai dengan kubu Romi.
"Posisinya? Posisinya hari ini saya berdiri di sini, halalbihalal," kata Djan sambil tertawa.
Sementara, Romi mengatakan, Idul Fitri menjadi momentum hari raya untuk muhasabah atau introspeksi pihaknya dengan kubu Djan Faridz.
"Marilah kita menilai secara jernih apa yang salah dari cara berpikir kita, dari cara kita berkomunikasi, dan dari tindakan sehari-hari, baik dalam kapasitas sebagai insan biasa maupun sebagai pemimpin," kata dia, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu.
Menurut Romi, baik pemimpin masyarakat, politik, negara, instansi, termasuk keluarga, bila sekecap kata kotor dan menyakitkan pernah terucap, bila sekejap saja pernah tak adil, bila sejumput saja pernah menzalimi orang, pantas lah hari ini dia meminta maaf.
"Jika karena yang demikian meruyak ujaran kebencian di media sosial dan media konvensional, pantas lah hari ini kita melawan diri kita yang demikian. Seraya membentengi dari nafsu yang senantiasa mengajak kita kembali pada amarah," kata dia.
Karena itu, Romi mengimbau kepada pihaknya maupun kubu Djan Faridz agar menghentikan saling berseteru, kemudian mencari kesepakatan dan berdamai.
"Karenanya mari sudahi bersama marah-marah, sudahi saling melempar fitnah, sudahi bersama saling menyalah, sudahi semua silang pandangan dengan islah. Mari, rajut kembali silaturahmi, jalin kembali persaudaraan insani, lakukan segera rekonsiliasi," Romi menegaskan.
Dualisme kepemimpinan PPP antara kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy atau Romi telah lama terjadi di tubuh partai berlambang Kakbah itu. Berbagai jalan sudah dilakukan mulai cara islah hingga meja hijau, namun tak kunjung berdamai.
Saksikan video berikut ini: