Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Idul Fitri atau Lebaran bagi warga yang sanak keluarganya mendekam di balik jeruji besi menjadi peristiwa berharga. Seperti keramaian yang terjadi di Lapas dan Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Pantauan Liputan6.com, ratusan pengunjung yang hendak membesuk keluarganya sudah menunggu antrean sejak pagi. Mereka memenuhi prosedur awal dengan mengambil nomor dan menunggu dipanggil oleh petugas.
Advertisement
Sesekali petugas jaga menggunakan pengeras suara untuk memanggil pengunjung giliran besuk. Hingga pukul 10.00 WIB, antrean yang masuk ke dalam Lapas Cipinang sudah sampai nomor 390.
"Pengunjung tanpa membawa kartu identitas jangan memaksa masuk. Tidak diperkenankan membawa alat komunikasi. Pengunjung dengan rok pendek dan celana pendek tidak diperkenankan masuk," ujar petugas melalui pengeras suara di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Senin (26/6/2017).
Salah satu pengunjung, Mimin (41), menyampaikan, dia baru pertama kali mengunjungi keluarganya di Lapas untuk merayakan Lebaran. Bersama anaknya yang baru berusia 3 tahun, dia bermaksud menemui suaminya.
"Desember 2016 kemarin masuk sini. Bingung saya. Kan nggak boleh bawa HP ya dibilangin. Ini taruh di mana," tutur Mimin saat berbincang dengan Liputan6.com.
Warga asal Klender itu membawa sejumlah makanan kesukaan sang suami. Dia berharap dapat berlama-lama makan bersama selama jam besuk tersebut.
"Ada daging ya lauk-lauk. Saya bawa juga ini kue nastar demenannya (favorit) dia," jelas dia.
Petugas melalui pengeras suara kembali menerangkan, antrean pagi ditutup hingga nomor 520. Nantinya, bagi pengunjung yang belum mendapatkan nomor antrean dapat mengambil jam siang yakni dimulai pukul 12.30 WIB. Sementara pengunjung yang dipanggil masuk ditentukan 20 orang per-waktu besuk.
Ada banyak juga pedagang yang mengambil tempat di depan pintu masuk Lapas Cipinang untuk melayani hasrat makan para pengunjung. Tampak pula ruang tunggu yang dikhususkan untuk prioritas disabilitas dan ibu hamil.
Saksikan video menarik di bawah ini:
