Liputan6.com, Assen - Banyak yang menuding agen Mino Raiola sebagai dalang di balik keputusan Gianluigi Donnarumma yang menolak perpanjangan kontrak di AC Milan. Mantan kiper Milan, Zeljko Kalac pun berpendapat seperti itu.
Situasi Donnarumma di AC Milan memang menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, banyak yang berpendapat Donnarumma tak memiliki sikap loyalitas kepada Milan seperti yang selama ini didengungkan. Alhasil, Milanisti pun menyebutnya mata duitan.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, I Rossoneri telah melayangkan tawaran kenaikan upah hingga 5 juta euro (Rp 73 miliar) per pekan dan durasi kontrak lima tahun. Namun, Donnarumma lebih memilih tak memperpanjangan kontraknya yang berakhir pada Juni 2018.
Kini, banyak yang berpikir hal itu adalah bagian dari Raiola. Pria yang dijuluki sebagai Super Agent itu diklaim ingin meraup keuntungan besar dengan menjual Donnarumma ke klub lain. Kalac yang empat tahun berkostum Milan pun ikut angkat bicara.
"Sekarang ini semua tergantung pada agen. Saya pikir agen akan mengambil keuntungan di sana. Di mana pun, agen bisa melakukan pemotongan lebih besar. Saya hanya berpikir akan lebih bagus jika ia tinggal di Milan. Ini klub hebat, mereka akan kembali ke arah yang benar," kata Kalac, seperti dilansir Soccerway.
Baru-baru ini Donnarumma pun sempat membuat heboh AC Milan. Ia dilaporkan akan segera memecat Raiola sebagai agennya. Isu tersebut kemudian dibantah oleh Donnarumma lewat Twitter."#Donnarumma #Raiola kemarin, hari ini, dan esok!" kicau Donnarumma, Minggu (25/6/2017).
Saksikan video menarik berikut ini:
Serangan Hacker
Malam harinya Donnarumma kembali bersuara di media sosial. Lewat Instagram, Donnarumma menyatakan minta maaf atas kekacauan yang diciptakan atas kicauannya mengenai Raiola itu. Donnarumma malah mengatakan akan segera bertemu petinggi Milan membahas kontrak baru usai tampil di Piala Eropa U-21.
Namun beberapa jam kemudian, kebahagiaan fans Milan sirna. Donnarumma melalui Twitter menyatakan tak pernah membuat pernyataan di Instagram. Dia mengaku akun Instagram miliknya telah dibobol hacker.
"Terkadang masalah ini bisa mempengaruhi seseorang saat bermain. Suporter pun bisa berubah. Saya tak mengenalnya dengan baik, tapi jelas ia punya banyak peluang. Itulah yang membuat semua ini dimulai," ungkap Kalac.
"Saya benar-benar percaya itu karena agen. Agen akan mengarahkannya ke tempat di mana ia bisa menghasilkan lebih banyak uang. Itulah sepak bola saat ini, loyalitas adalah salah satu hal yang tidak ada lagi," Kalac melanjutnya.
https://www.vidio.com/watch/770799-corner6-menyapa-pebulu-tangkis-cantik-bellaetrix-manuputty
Advertisement