Liputan6.com, Semarang Setelah lancar sejak dimulainya arus mudik Lebaran 2017 pada H-7 (18 Juni 2017), kemacetan lalu lintas justru terjadi pada hari kedua Lebaran. Seperti terpantau di seluruh ruas Tol Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/6/2017). Kemacetan terjadi di nyaris seluruh gerbang tol.
Kemacetan paling parah berada di gerbang Tol Bawen dan gerbang Tol Salatiga. Jumlah kendaraan yang melalui ruas ini meningkat sangat tajam. Sebagai solusi, PT Trans Marga Jateng (TMJ) akhirnya memberlakukan ruas Tol Semarang-Solo, khususnya di ruas Bawen-Salatiga.
Menurut Manajer Teknik dan Operasi PT TMJ, Fauzi Abdurahman, hal itu dilakukan untuk mengurai kemacetan yang sudah terlanjur terjadi.
"Volume kendaraan meningkat pada H+1 ini dibanding hari Lebaran kemarin," kata Fauzi Abdurahman, Senin (26/6/2017), kepada Liputan6.com melalui telepon seluler atau ponselnya.
Ia menjelaskan, penumpukan kendaraan parah terjadi di exit tol Tingkir (Salatiga). Dari gerbang tol, pengguna jalan harus melewati jalur yang sangat sempit. Hal itu menyebabkan tak bisa menampung volume kendaraan yang melimpah.
Baca Juga
Advertisement
Kontributor Liputan6.com, Bangun Santoso yang melakukan perjalanan ke Boyolali melaporkan bahwa ia diarahkan mengambil jalur alternatif di kampung-kampung. Ruas jalan di sekitar Salatiga, Boyolali otomatis menjadi penuh, kemacetan bahkan terjadi hingga kampung-kampung.
"Saya enggak tahu, ini ada di jalur antah berantah. Pokoknya mengikuti kendaraan di depannya saja sesuai arahan petugas," kata Bangun.
Sistem buka-tutup gerbang Tol Bawen dan gerbang Tol Salatiga ini diberlakukan sejak jam sembilan pagi. Hingga menjelang sore tadi masih terus diberlakukan agar kemacetan terpecah dan tidak terpusat.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Jateng Selatan
Dari pantauan Liputan6.com, titik kemacetan paling parah terjadi di ruas jalan tol yang menjadi persimpangan antara pintu keluar ke Bawen dan pintu keluar Salatiga. Pengendara mobil pun tak punya pilihan. Sebab, pintu tol Bawen Exit maupun Salatiga Exit mengalami kondisi macet yang sama-sama parah.
Bangun Santoso juga melaporkan bahwa setelah ia terbebas dari kemacetan melanjutkan perjalanan ke Cilacap. Ruas jalan yang dilalui juga cukup padat. Untuk ruas Temanggung-Wonosobo relatif cukup lancar. Namun, arah sebaliknya justru sangat padat.
"Saya kira rekayasa lalu lintas sangat tidak mungkin dilakukan karena sempitnya ruas jalan dan tingginya volume kendaraan. Yang jelas saya berada di jalur yang lancar. Ini sudah mau meninggalkan Temanggung," kata Bangun.
Untuk ruas jalan lainnya di sekitar Magelang, Muntilan, hingga Yogyakarta juga sempat terjadi kemacetan. Tingginya volume kendaraan dan aktivitas masyarakat dalam merayakan Lebaran seakan menjadi ritual tahunan.
Selamat datang di belantara kemacetan...
Advertisement