Liputan6.com, Mosul - Perang untuk membebaskan Kota Mosul, Irak, dari cengkeraman kelompok teroris ISIS masih berlangsung. Menurut juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat, terdapat "beberapa ratus" anggota ISIS yang masih melakukan perlawanan di Kota Tua di Mosul barat.
"Masih ada pertempuran sulit yang harus dilalui," ungkap Kolonel Joseph Scrocca kepada CNN seperti Liputan6.com kutip pada Selasa (27/6/2017).
Advertisement
Meski demikian, ia tidak menjelaskan ada berapa banyak warga sipil yang masih terjebak di area pertempuran tersebut. Kolonel Scrocca menegaskan saat ini operasi pembebasan Kota Mosul telah dipimpin oleh pasukan Irak.
"Pasukan keamanan Irak dan pasukan koalisi harus melindungi warga sipil, tapi di lain sisi juga harus menyelamatkan mereka dari kelaparan. Ini adalah kondisi yang rumit," ucap Scrocca.
Menurut sebuah laporan yang dilansir Pentagon satu bulan lalu, pertempuran di Mosul telah menyebabkan 980 anggota ISIS terbunuh dan lebih dari 6.000 orang terluka. ISIS mengambil alih kota itu pada 2014.
Sementara itu sebuah pernyataan yang dirilis Komando Operasi Gabungan Irak menyebutkan, pasukan keamanan berhasil merebut sebuah wilayah di Kota Tua.
"Pasukan kontra-terorisme Irak telah membebaskan wilayah al-Farouq al-Awla di Kota Tua di Mosul barat dan mengibarkan bendera Irak di atas bangunan-bangunannya," ujar Komandan Operasi Nineveh, Letjen Abdulamir Yarallah.
Serangan ofensif terhadap Kota Tua di Mosul diluncurkan sejak 18 Juni lalu. Kawasan ini diyakini merupakan tantangan utama bagi pasukan darat mengingat kondisi jalan yang sempit dan penggunaan perisai manusia oleh ISIS.
Pertempuran di Mosul telah menyebabkan lebih dari 700.000 orang mengungsi. PBB mengingatkan, jumlah pengungsi terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.