Liputan6.com, Jakarta - Libur panjang Lebaran digunakan sejumlah keluarga untuk mengunjungi tempat wisata dan silaturahmi ke rumah sanak saudara. Meski liburan ini dimanfaatkan untuk berwisata, juga sebaiknya mengelola keuangan dengan baik agar tidak kesulitan ke depannya.
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi Mike Rini menuturkan agar keuangan tidak kebobolan saat liburan panjang Lebaran, sebaiknya tidak impulsif dan merencanakan liburan dengan matang.
Advertisement
Agar keuangan tidak bobol saat liburan Lebaran, pertama hal dilakukan dengan menyusun anggaran liburan. Kedua, tentukan tujuan jalan apakah berwisata dan mengunjungi sanak saudara.
"Momen Lebaran juga ajang silaturahmi ke sanak saudara. Bila waktu silaturahmi hanya 2-3 hari kemudian sisanya digunakan berwisata," ujar Mike saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (27/6/2017).
Selain itu, ketiga menurut Mike, perlu mengetahui berapa orang mengikuti acara jalan-jalan saat libur Lebaran. Dengan mengetahui jumlah orang ikut jalan-jalan bisa mengetahui anggaran. Siapa tahu bisa mengajak saudara untuk patungan.
"Saat libur Lebaran biasanya juga ajang kumpul keluarga besar. Biasanya jalan-jalan juga mengajak keluarga besar, babysitter. Kalau bersama keluarga besar bisa juga patungan. Ini bisa lebih menghemat," jelas dia.
Keempat, saat berwisata Mike menuturkan, bisa membawa bekal dari rumah. Ini juga untuk menghemat pengeluaran di tempat wisata.
Mike menambahkan, sebaiknya anggaran jalan-jalan saat libur Lebaran diambil dari tunjangan hari raya (THR). Ini agar menjaga pos gaji lantaran digunakan untuk kehidupan sehari-hari usai libur Lebaran.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: