Liputan6.com, Washington, DC - Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer terlibat "insiden" dengan jurnalis dari media CNN. Peristiwa itu dipicu kebijakan Gedung Putih yang melarang media menyiarkan press briefing harian.
Jim Acosta, koresponden CNN di Gedung Putih "menantang" Spicer setelah jubir tersebut menegurnya saat ia mencoba mengajukan pertanyaan tentang isu kesehatan.
Advertisement
"Tidak boleh ada kamera, Jim," ujar Spicer. Sebelumnya, Spicer pernah menyatakan bahwa reporter Gedung Putih kerap mengajukan pertanyaan yang menganggu agar dapat menjadi "bintang di dunia maya".
Sementara itu, Acosta dikenal sebagai salah satu kritikus keras terkait kebijakan Gedung Putih yang melarang kamera dalam pers briefing. Setelah Spicer meminta kamera dimatikan, Jim pun menyahutinya.
"Mungkin kita harus membiarkan kamera tetap menyala, Sean, kenapa tidak biarkan saja kameranya menyala?," ujar Jim dengan nada sedikit menantang seperti Liputan6.com kutip dari Independent, Selasa (27/6/2017).
Namun yang dilakukan Spicer adalah mengabaikan teriakan Acosta. Audio dari press briefing tersebut diembargo hingga acara selesai. Dan begitu selesai, sejumlah media menayangkan press briefing secara keseluruhan.
Ini bukan kali pertama Acosta mengkritik keputusan Spicer atas larangan kamera dalam press briefing. Bagi Acosta, langkah tersebut merupakan upaya untuk menjauhkan Gedung Putih dari pengawasan publik. Tak hanya itu, ia bahkan menuding staf presiden telah mengikis tradisi penting.
"Saya pikir sangat penting bagi kami menunjukkannya kepada para penonton. Selain press briefing yang melarang kamera hari ini, presiden juga mengikis ekspektasi, tradisi meliput presiden AS di Washington, mengingat dia (Donald Trump) tengah di Rose Garden sore ini dengan kepala negara asing dan tidak bersedia menjawab pertanyaan media," terang Acosta.
Masalah Acosta dengan pemerintahan Trump sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, bahkan sebelum taipan properti itu resmi dilantik sebagai presiden. Dalam sebuah konferensi pers setelah kemenangan Trump dalam pilpres, Acosta pernah dihardik Trump.
Kala itu kepada wartawan CNN tersebut Trump meneriakkan, "Anda melaporkan berita palsu".