Liputan6.com, Jakarta - Ibu Kota dengan segala warnanya selalu menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat yang ingin mengadu nasibnya. Tak heran jika jumlah warga di Jakarta terus meningkat setiap tahunnya.
Momen arus balik lebaran kerap dimanfaatkan warga Ibu Kota membawa kerabatnya dari kampung.
Advertisement
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat dari kampung berbondong-bondong ke Jakarta. Kendati, masyarakat harus sadar diri dengan kemampuannya.
"Kita tidak bisa membatasi warga negara kita untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain, itu bebas aja," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/6/2017).
Argo mengimbau, mereka yang hendak mengadu nasib ke Jakarta harus memiliki keahlian tertentu dan sanggup bersaing dengan jutaan orang. Dia tak ingin masyarakat yang merantau ke Jakarta justru akan menjadi beban bagi pemerintah.
"Kita berharap yang punya kualitas, keahlian, kompetensi itu yang datang ke Jakarta ya," kata dia.
Tak menutup kemungkinan, pendatang yang tidak memiliki skill khusus justru membuat tingkat kriminalitas di Ibu Kota meningkat. Berbagai kejahatan dengan motif desakan ekonomi tak bisa dihindarkan.
"Segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau di Jakarta bekalnya sudah habis, yang ditumpangi juga tidak memungkinkan, (tindak kriminal) itu bisa terjadi," ucap Argo.
Karena itu, Argo meminta para pendatang yang tidak memiliki keahlian agar tidak terlalu memaksakan tinggal di Jakarta. "Kita mengharapkan kalau bekal habis dan belum dapat kerja, ya pulang," tandas dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: