6 Kisah Horor di Balik Keindahan Kepulauan Karibia

Kawasan Karibia didatangi puluhan ribu wisatawan setiap tahun. Tapi secara statistik, angka kejahatan di sana termasuk amat tinggi. Kenapa?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 28 Jun 2017, 18:36 WIB
Suasana suatu pantai di kawasan Lautan Karibia. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika pergi berlibur, orang biasanya menikmati pemandangan indah, mencicipi kuliner baru, atau bersantai di tepi laut. Bagi beberapa orang, negara di sekitar Laut Karibia menjadi pilihan asyik.

Negara dan wilayah di sekitar Karibia pun kerap didatangi puluhan ribu wisatawan setiap tahun. Kendati demikian kabarnya angka kejahatan di sana termasuk yang amat tinggi -- meski turis asing di manapun berisiko menjadi korban tindak pidana.

Misalnya, pada 2005, seorang siswi suatu sekolah menengah dari Alabama, Amerika Serikat, hilang saat berlibur di Aruba. Setelah pulang dari suatu pesta larut malam, Natalee Holloway bak raib ditelan Bumi, entah hilang ke mana tak pernah ditemukan.

Pada Fyre Festival di Kepulauan Bahama yang ditujukan kepada kaum anak dan remaja -- meski tidak banyak kegiatan apapun selama acara, sejumlah wisatawan di Barbados dilaporkan ditodong beberapa kali di bawah ancaman senjata.

Para wisatawan di Barbados itu juga diperingatkan untuk tidak bepergian sendirian dan menghindari pengemis serta gelandangan. Demikian juga dengan keberadaan para bandar narkoba dan muncikari yang kerap memaksakan penawaran mereka.

Berikut ini ulasan sejumlah 'horor' lain yang merusak angan-angan liburan indah para pelancong ke wilayah Karibia, seperti dikutip dari therichest.com pada Rabu (28/6/2017):


1. Waspada Pesta Malam

Mobil kuno di kota Havana, Kuba. (Sumber MaxPixel)

Ketika tamu hotel menaruh barang-barang berharga di tempat penyimpanan milik hotel, seringkali hal itu sudah cukup menjamin keamanan.

Suatu keluarga sedang berlibur di Kuba. Beberapa hari di sana, setelah kembali ke kamar hotel, mereka sadar telah kehilangan uang dan cincin. Mereka melaporkan ke petugas front office.

Tapi pegawai itu tidak mempercayai laporan tersebut dan menuduh adanya rekayasa. Setelah ditanyai selama beberapa jam, pegawai hotel tersebut mengatakan bahwa barang-barang yang hilang bisa kembali kalau laporan ditarik.

Keluarga yang dimaksud menarik lagi laporan agar bisa keluar dari tanya jawab berkepanjangan. Mereka tidak pernah lagi mendapatkan harta benda yang hilang dan tidak ada apapun yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah.


2. Tipuan Kecelakaan

Republik Dominika. (Sumber Pixabay)

Suatu keluarga merencanakan liburan ke Republik Dominika sebagai hadiah kelulusan putra mereka. Liburan yang diangankan itu menjadi sangat mahal bagi keluarga tersebut.

Saat mengemudi di malam hari ketika menemukan ada sosok manusia tergeletak di jalan, suaminya malah ditangkap dan ditahan selama 2 malam ketika akan menolong.

Pihak berwenang menuduhnya telah menabrak seorang pengemudi motor. Padahal mereka tidak pernah menabrak siapapun dan tidak ada sepeda motor apapun di dekat pria tergeletak di jalan itu.

Ia dan keluarganya terpaksa membayar biaya pengadilan sekitar US$1500 untuk menghadapi kasus klaim palsu. Untunglah pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat datang pada keesokan harinya sehingga keluarga itu bisa pulang.

Ada dugaan bahwa tipuan (scam) uang dan kecelakaan palsu seperti itu sering terjadi pada para turis di sana. Segala cara ditempuh untuk mengambil apapun yang dipunyai korban.

 


3. Waspada Zat Beracun

 

St. Thomas di Kepulauan Virgin. (Sumber Pixabay)

Suatu keluarga memutuskan untuk bersantai selama libur musim semi di Kepulauan Virgin dan mereka tidak menduga bahwa mereka kemudian menjadi lumpuh.

Mereka telah memesan kamar hotel bertarif US$ 900 per malam, tapi ternyata sedang ada penyemprotan pestisida di lantai bawah tempat mereka menginap.

Pestisida yang dipakai mengandung metil bromida yang sangat beracun bagi manusia. Dua hari kemudian, keluarga itu merasakan kesakitan. Lalu, ayah dan 2 putranya mengalami mati rasa pada kaki mereka. Tidak satupun yang sembuh lagi.

Induk perusahaan yang terlibat dalam penyemprotan zat beracun itu kemudian dipaksa membayar denda US$ 10 juta karena cacat yang menetap.

 


4. Banyak Pemabuk

 

Grand Cayman di Kepulauan Cayman. (Sumber Pixabay)

Dalam kisah ini, seorang pria berkeliling kota untuk mencari kopi dan cerutu. Setelah menikmati pagi hari, ia naik ke suatu bus yang mengarah kembali ke resor tempatnya menginap.

Setelah beberapa kali perhentian, ia melihat ada seorang perempuan tergeletak tak bergerak di jalan. Walau terasa janggal, tidak ada seorangpun yang melakukan apa-apa dan bus mulai menjauh dengan sejumlah penumpang yang menangisi perempuan yang sudah meninggal tersebut.

Beberapa jam kemudian, pengemudi bus menikung untuk menghindari seorang pria yang juga tergeletak di jalan raya saat hari sedang hujan deras. Mulut pria itu menganga dan, seperti perempuan yang ditemui sebelumnya, pria itu seperti sudah tidak bernafas lagi.

Si pengemudi bus seperti tidak peduli, demikian juga dengan para pegawai hotel. Mereka mengatakan bahwa orang-orang itu hanya sedang mabuk walaupun terlihat seperti sudah tidak bernyawa.

 


5. Pencuri Aneh

 

Para seniman jalanan di Jamaica. (Sumber Flickr)

Ketika suatu pasangan kecurian beberapa barang dari kamar hotel, mereka heran karena si tersangka pencuri meninggalkan kamera dan sikat gigi.

Pasangan itu merasa lega karena merasa foto-foto selama liburan masih terselamatkan.

Setelah kembali ke rumah, mereka akhirnya memutuskan untuk mencetak gulungan film selama liburan. Mereka masih ingat sebagian besar kisah yang terekam dalam foto, tapi kemudian mendapat kejutan kurang menyenangkan.

Ada beberapa foto yang bukan diambil oleh satupun di antara pasangan itu. Foto-foto tersebut memperlihatkan sikat-sikat gigi yang ditinggalkan oleh si pencuri menyembul dari bokong salah satu pencuri.


6. Pelecehan Seksual

 

Santuario de Las Lajas, Ipiales, Colombia, 21 Juli 2015. (Sumber Wikimedia Commons)

Bagi kaum wanita, tentunya disarankan agar lebih berhati-hati ketika berada di negeri asing. Kisah pelecehan yang dialami seorang wanita yang berlibur sendirian di Colombia bisa menjadi peringatan.

Pertama-tama, ia dibentak oleh seorang pria yang baru saja memukuli istrinya. Kemudian, seorang pria lain menghalangi lintasannya masuk kembali ke kamar sehingga wanita itu terpaksa menghindari di bawah tatapan pria tersebut.

Perbincangannya melalui Skype dengan seorang teman terpaksa terhenti setelah seorang pria melompat ke depan layar perangkatnya sambil berseru-seru berulang kali, "I love you, I love you."

Lalu ada beberapa lagi kisah terkait para pria tak dikenal, masing-masing membuat wanita itu semakin merasa terhina.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya