Tak Punya Uang Berobat, Ayah Gali Kuburan untuk Anak

Karena putus asa pria China ini menggali kuburan untuk sang buah hati yang didiagnosa tak bisa sembuh dari penyakitnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jun 2017, 21:00 WIB
Ilustrasi Kuburan

Liputan6.com, Neijiang - Rela mati hingga titik darah penghabisan. Begitulah kira-kira ungkapan untuk menggambarkan rasa cinta orangtua kepada anaknya.

Tak hanya melahirkan dan membesarkan, para orangtua adalah sosok yang akan terus melindungi anaknya, meski harus mengambil risiko dan bertaruh nyawa.

Sama halnya yang dilakukan oleh seorang ayah asal Provinsi Sichuan, China ini. Ia rela melakukan apapun demi kesembuhan buah hatinya. Namun sayang, harapan hanya tinggal harapan. Kini lelaki tersebut telah di ambang keputusasaan karena ketiadaan dana untuk berobat.

Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (29/6/2017) pria bernama Zhang Liyoung itu hancur hatinya karena sang anak didiagnosa mengalami kelainan pada darah dan membutuhkan banyak uang untuk pengobatannya.

Telah banyak yang ia dan istri lakukan agar sang putri kecil dapat sembuh. Bahkan pria yang berprofesi sebagai petani tersebut rela menghabiskan tabungan, hingga meminjam uang kepada orang lain untuk biaya pengobatan sang anak.

Kali ini Liyoung tak mampu lagi menahan kesedihannya. Hidup anaknya dirasa tak lama lagi. Karena rasa putus asa yang mendalam, pria itu dengan sengaja menggali sebuah kuburan yang nantinya akan dihuni oleh anak gadisnya.

Setelah menggali kuburan di tengah rerumputan, Liyoung kerap kali mengajak anaknya bermain-main di liang lahat tersebut. Hal itu ia lakukan agar si anak terbiasa nantinya jika harus tinggal sendirian tertimbun tanah dan dimakan ulat.

Dalam rekaman video yang beredar, banyak penontonnya merasa terharu. Sama halnya dengan yang dirasa oleh Liyoung.

Melalui rekaman tersebut, terlihat sang ayah tengah asik berbaring bersama putrinya Zhang Xinlei.

Penyakit Langka

Si kecil Xinlei didiagnosa menderita thalassemia, yaitu kelainan darah yang biasanya disebabkan faktor turunan. Xinlei menderita penyakit tersebut pada usia dua bulan.

Liyoung dan keluarganya telah menghabiskan lebih dari 100.000 Yuan atau sekitar Rp 195 juta untuk biaya pengobatan Xinlei. Namun kini ia tak mampu lagi membayar biaya apapun. Terlebih sang anak dinyatakan tak bisa sembuh.

"Kami telah meminjam uang kepada banyak orang, tetapi mereka tak mau lagi meminjamkan sepeser pun," ujar Liyoung sambil memeluk anaknya di dalam liang kubur.

Tak hanya Liyoung, sang istri juga merasa terpukul dan tak tahu lagi apa yang seharusnya ia perbuat.

"Kami telah melakukan berbagai cara, namun tak ada pilihan lain," kata Deng Min sambil berurai air mata.

Karena tak mampu lagi membayar biaya rumah sakit, akhirnya pengobatan si kecil Xinlei dihentikan, ia pun kini tinggal menunggu waktu kematiannya saja.

"Saya hanya dapat melakukan hal ini, membawanya bermain ke kuburan yang telah saya persiapkan. Saya berharap nantinya anak saya dapat beristirahat dengan tenang. Hal yang bisa saya lakukan sekarang adalah menemaninya bermain setiap hari," ujar Zhang Liyoung.

Thalassemia adalah sebuah penyakit kelainan darah yang merupakan penyakit turunan. Menurut ahli, penderita thalassemia memiliki hemoglobin yang sedikit dalam tubuhnya.

Penderita thalassemia membutuhkan pengobatan seumur hidup melalui transfusi darah atau terapi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya