Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dengan S&P 500 mencetak presentase kenaikan terbesar dalam dua bulan. Pendorong penguatan Wall Street karena kenaikan saham-saham sektor finansial dan teknologi.
Mengutip Reuters, Kamis (29/6/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 143,95 poin atau 0,68 persen menjadi 21.454,61. S&P 500 naik 21,31 poin atau 0,88 persen menjadi 2.440,69. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 87,79 poin atau 1,43 persen menjadi 6.234,41.
Saham-saham di sektor perbankan menjadi pendorong kenaikan Wall Street. Saham sektor tersebut mampu naik 1,6 persen.
Baca Juga
Advertisement
Saham JP Morgan chase dan Bank of America meningkat lebih dari 2 persen. Penguatan saham perbankan dibantu oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dan melebarnya jarak imbal hasil antara obligasi jangka pendek dengan obligasi jangka panjang.
"Kami melihat dari beberapa komentar pejabat Bank Sentral AS bahwa mereka masih tetap berada dalam koridor kebijakan yang mereka rencanakan," jelas Kepala Investasi OakBrook Investments LLC, Lisle, Illinois, AS, Peter Jankovskis.
Bank Sentral AS memang berencana untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga tiga kali dalam satu tahun ini. Kenaikan pertama dilakukan di awal tahun dan kenaikan kedua dilakukan di pertengahan bukan Juni ini.
Kenaikan saham-saham sektor perbankan ini juga terdorong jelang hasil stress test Bank Sentral AS terhadap kekuatan industri perbankan di AS.
Bank Sentral AS menyetujui adanya rencana aksi korporasi dari 34 bank di AS untuk menggunakan modal tambahan mereka untuk melakukan pembelian kembali saham, membayar dividen dan beberapa keperluan lainnya.
Penguatan Wall Street juga didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi yang naik 1,3 persen setelah mengalami tekanan yang cukup dalam salam dua pekan. Sektor ini telah memberikan kekuatan bagi S&P 500 sebanyak 9 persen sepanjang tahun ini.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
