Liputan6.com, Brebes - Sejumlah warga di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengeluhkan langkanya Elpiji ukuran 3 kilogram, atau biasa disebut tabung gas melon, pasca-lebaran di tingkat pengecer.
Aldi (31), seorang warga Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, mengaku kelimpungan karena sangat sulit untuk mendapatkan gas melon itu. Kebanyakan pangkalan gas yang didatanginya ternyata tutup.
"Nggak tahu kenapa ini cari gas melon dari kemarin siang sampai sekarang sangat sulit sekali. Pangkalan pada tutup semua," ucapnya, Rabu, 28 Juni 2017.
Warga lain, Suhartono (53), juga menuturkan hal serupa. Namun dengan kondisi seperti itu, ia bisa menjual satu tabung elpiji-nya yang masih tersisa untuk dijual kembali dengan harga lebih mahal.
"Saya kan masih punya satu tabung, terus ada tetangga yang mencari gas (elpiji). Dia mencari kemana-mana tidak dapat. Akhirnya saya kasih. Saya kasih dengan harga Rp 25.000, dia mau ambil," ujar warga Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu.
Informasi yang diterima Liputan6.com, sejumlah pangkalan gas elpiji tutup, seperti pangkalan gas Elpiji di jalan protokol Bumiayu atau di Desa Dukuhturi. Di pintu gerbang pangkalan tersebut tertulis 'Gas Habis' yang ditulis menggunakan kertas karton putih.
Masih di jalan tersebut, tiga pangkalan Elpiji yang didatangi semua juga tutup. Begitu juga pangkalan gas Elpiji di SPBU Jatisawit, Bumiayu.
Baca Juga
Advertisement
"Gas Elpiji 3 kg habis mas, dari siang kemarin," ucap seorang petugas SPBU.
Ketika menyambangi agen Elpiji yang juga agen siaga gas di Sakalibels Bumiayu, pintu gerbang agen siaga tertutup rapat. Dari luar tampak tabung gas tertata rapi di dalam agen siaga tersebut.
Sejumlah tabung tampak kosong lantaran tidak ada segel pengamannya. Namun, sebagiannya lagi, tampak segel pengaman tertempel.
"Tutup mas," kata Widhi, seorang sopir truk Elpiji.
Ia hanya mengantarkan gas Elpiji dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) ke pangkalan. "Memang dua hari terakhir kemarin tidak ngirim, Mas. Baru hari ini ngirim ke pangkalan," katanya.
Kelangkaan juga terjadi di Kecamatan Tonjong, Brebes. Warga mengaku kesulitan mendapatkan gas melon itu sejak hari pertama Lebaran.
"Sudah muter kemana-mana tapi habis. Tidak ada. Padahal, mau digunakan untuk masak makanan lebaran," ucap Irsyam (28), warga Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong. Dia terpaksa meminjam gas ke tetangga yang masih memiliki stok gas lebih dari dua.
Sementara, seorang warga lain, Fatimah (60) sudah mendapatkan gas elpiji pada Selasa siang. Sebelumnya, dari kemarin, Senin, 26 Juni 2017, ia sudah mencari gas elpiji di sejumlah pangkalan.
"Dari kemarin cari, siang ini baru dapat. Itu juga harganya Rp 20.000," katanya.
Sementara itu, Sales Executive Gas Domestic Area III (Eks Karesidenan Pekalongan) Pertamina MOR IV (Jateng dan DIY), Sulistya Adhi, menegaskan telah menambah stok gas Elpiji 3 kg di Brebes Selatan.
"Kami sudah menambah sebanyak 1.120 tabung untuk hari ini di Brebes Selatan. Hari Rabu ini juga kami akan mengirim lagi," ucap Adhi.
Dia mengaku ada keterlambatan karena arus lalu lintas di daerah itu cukup padat saat lebaran ini, sehingga menyusahkan truk pendistribusian. "Tidak ada kelangkaan, tapi hanya persoalan pendistribusian saja yang sedikit menghambat. Stok cukup dan aman," ujar dia.