Liputan6.com, Jakarta - Beberapa minggu ini, kabar tentang mundurnya CEO Uber Travis Kalanick jadi sorotan media luar negeri. Kalanick yang juga pendiri perusahaan software pemanggil transportasi online itu dianggap membuat perusahaan jadi kacau dan penuh kemelut masalah.
Namun baru-baru ini, mantan CEO Yahoo Marissa Mayer justru membela Travis Kalanick, demikian Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Sabtu (1/7/2017).
Kalanick yang menjadi CEO Uber sejak perusahaan didirikan pada 2009 mendapat kritik pedas dan dituding menciptakan budaya kerja perusahaan yang tak sehat.
Baca Juga
Advertisement
Ia juga dituduh telah membuat pegawai perusahaan menutup mata pada isu-isu penting, termasuk isu kekerasan dan pelecehan seksual di perusahaan. Rabu lalu, Kalanick pun dengan berat hati harus menanggalkan jabatannya sebagai CEO.
"Ini adalah hal yang sangat rumit. Saya menganggap Travis sebagai salah satu teman saya. Saya rasa, dia adalah pemimpin yang fenomenal. Uber memang sungguh menarik," demikian tutur Mayer dalam acara pendidikan Stanford Director's College.
Marissa Mayer menambahkan, "Saya tidak berpikir ia mengetahui bahwa skala perusahaan berkembang sangat cepat. Itu tentu hal yang sulit."
Komentar tersebut dilontarkan Mayer, dua minggu setelah ia meninggalkan posisinya sebagai CEO Yahoo. Sebelumnya, sejumlah laporan menyebut bahwa Mayer bisa saja menggantikan posisi Travis Kalanick sebagai CEO Uber.
Tak hanya itu, wanita berusia 42 tahun itu juga mengatakan, bahwa Uber kini sedang mengalami hal yang sama seperti yang dialami Google saat Eric Schmidt menjadi CEO untuk membantu pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: