Jamu Persatu, Persebaya Ingin Gunakan Gelora 10 Nopember

Ada dua pertimbangan kenapa manajemen Persebaya sangat berharap mereka bisa kembali bermarkas di Gelora 10 Nopember.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2017, 19:20 WIB
Rendy Irawan dan kawan-kawan dari Persebaya siap kembali tampil di Liga 2 Indonesia. (Liputan6.com/Dimas Angga)

Liputan6.com, Surabaya - Usai break sebulan selama bulan Ramadan, Liga 2 Indonesia akan kembali bergulir. Persebaya Surabaya pun bersiap melakoni laga home mereka menjamu Persatu Tuban, Kamis (6/7/2017).

Menghadapi laga ini, manajemen meminta bisa menggunakan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari. Ada dua pertimbangan kenapa manajemen sangat berharap agar Rendy Irawan dan kawan-kawan bisa kembali bermarkas di stadion legendaris tersebut.

"Kalau harus jelaskan secara simple: pertimbangan teknis dan non-teknis," ungkap direktur operasional Persebaya, Puji Agus Santoso, Jum'at (30/6/2017).

Dari pertimbangan teknis, lanjut Puji, penyelenggaran home di GBT terlalu high cost. Utamanya berkaitan dengan biaya-biaya yang muncul untuk standar keamanan, kenyamanan, keselamatan, serta meminimalisir tingkat kebocoran penonton tak bertiket.

"Untuk sewa barikade sekali laga home saja, kami harus mengeluarkan biaya hingga Rp 300 juta. Itu belum meliputi biaya untuk personel dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjaga standar tersebut," papar Puji.

Tingginya biaya, masih bisa ditoleransi ketika pendapatan dari tiket penonton bisa full house, seperti saat Homecoming Game (50.000 tiket), atau Anniversary Game (55.000 tiket). Sementara pada dua kali laga home Liga 2, pemasukan tiket penonton hanya mencapai 19.000 (lawan Madiun Putra) dan 25.000 (Persepam MU).

"Dari average dua laga home Liga 2 itulah, kami berasumsi jumlah itu masih memadai untuk diselenggarakan di Gelora 10 Nopember yang berkapasitas 25 ribu penonton," lanjut Puji.

Dari pertimbangan non teknis, manajemen berupaya mendengar masukan dari Bonek yang sejak awal memang lebih menginginkan Persebaya bermarkas di Gelora 10 Nopember. Tidak di GBT yang dianggap terlalu jauh, karena di pinggiran kota. Belum lagi masalah akses yang sangat terbatas sehingga kerap muncul keluhan setiap usai pertandingan.


Minta Pemkot

Manajemen sudah menyampaikan permintaan penggunaan Gelora 10 Nopember kepada Pemkot, dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan suporter, di kantor Dispora, Rabu (21/6) lalu. Namun, hingga saat ini belum ada lampu hijau. Oleh karena itu, manajemen juga mengantisipasi dengan mengurus perijinan penggunaan Gelora Delta Sidoarjo sebagai alternatif sementara.

"Justru, kami lebih cepat mendapat respons dari pengelola Gelora Delta Sidoarjo. Bahkan, Bupati-nya sendiri (Saiful Ilah) langsung menyambut positif," papar Puji.

Dia menambahkan, "Kami harus cepat memutuskan (terkait stadion) ini, mengingat liga akan bergulir beberapa hari lagi. Kami harus mulai berjualan tiket, juga melaporkan rencana perubahan stadion ini kepada pengelola liga." (Dimas Angga P)

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya