Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat telah menggunakan Tol Brebes Timur-Weleri untuk mudik maupun balik Lebaran tahun ini. Tol ini merupakan bagian dari tiga ruas jalan tol yakni Pejagan-Pemalang (57,50 km), Pemalang-Batang (39,20 km), dan Batang-Semarang (75,00 km). Meski, tol tersebut digunakan secara fungsional dan berubah statusnya menjadi darurat.
Patut diketahui, pembangunan tol tersebut berlangsung dengan cepat. Padahal, lahan tol pada tahun lalu masih minim.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-PR Herry TZ mengatakan, cepatnya pembangunan tol lantaran pengerjaan dilakukan secara bersamaan. Baik untuk pembebasan lahan maupun kontruksi.
"Kalau ini (Brebes Timur-Weleri) bareng. Kita baru membebaskan tanah tahun lalu. Kebayang tidak tahun lalu masih nol. Hari ini punya jalan itu luar biasa," ujar dia kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (1/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dengan langkah tersebut, alhasil tol sepanjang 110 km bisa digunakan tahun ini meski dalam kondisi seadanya. Kecepatan kendaraan yang melintas pun disarankan 40 km per jam supaya aman bagi pengendara.
"Kebayang nggak di Gringsing tahun lalu nggak ada tanah, hari ini bisa lewat tadi dengan 40 km per jam. Artinya selanjutnya bagaimana menyelesaikan jalan ini sehingga Lebaran tahun depan kecepatan lebih tinggi," jelas dia.
Jalur fungsional ini memang di bawah rencana semula. Mulanya, Herry mengatakan, tol yang akan difungsional mencapai 145 km. Artinya, tol ini tersambung dari Brebes Timur hingga Ngaliyan (Semarang).
"Kan tadinya mau 145 km tapi di seksi 3-4 baru mau kita eksekusi mundur setelah Lebaran. Kalau itu bisa tinggal berapa km, itu perjuangkan sampai Ngaliyan," ujar dia.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru melakukan pencanangan pembangunan (groundbreaking) jalan Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang pada 17 Juni 2016 lalu. Konstruksi keduanya ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan atau di tahun 2018.
"Jalan Tol Pemalang–Batang dan Batang-Semarang merupakan bagian jaringan jalan Tol Trans Jawa yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur nasional," kata dia seperti dikutip dari bpjt.pu.go.id.
Pemerintah menyadari, pembangunan infrastruktur merupakan prasyarat mutlak bagi peningkatan daya saing bangsa demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi sehingga mendukung percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol.
"Gubernur Jawa Tengah, Walikota, Bupati dan jajarannya, beserta masyarakat diharapkan untuk mendukung penyelesaian pembangunan jalan tol, khususnya terkait proses pembebasan lahan untuk kedua ruas yang kita groundbreaking hari ini," sambungnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, progres pengadaan tanah kala itu untuk Pemalang–Batang baru mencapai 12 persen dan Batang–Semarang mencapai 20 persen. Agar keduanya dapat selesai pada 2018, maka pelaksanaan konstruksinya dilakukan paralel dengan pengadaan tanah.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: