Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus menyelidiki kasus penyerangan terhadap 2 anggota Brimob di Masjid Falatehan, Perum Peruri atau sebelah Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Polisi memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, tim Densus 88 Antiteror langsung mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi usai kejadian. Namun Setyo tak merinci berapa CCTV yang diperiksa.
Advertisement
"CCTV semalam sudah dicek Densus 88. Saya belum dapat hasil karena masih diselidiki," ujar Setyo di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Setyo menuturkan, pemeriksaan rekaman CCTV dilakukan untuk melihat adanya fakta-fakta yang belum diketahui pada peristiwa semalam. Pemeriksaan rekaman kamera pengintai ini juga membutuhkan waktu yang cukup.
"Dan itu tidak mudah. Kita harapkan itu bisa jadi petunjuk," kata dia.
Sementara itu, sejumlah penyidik dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya hari ini mendatangi lokasi penyerangan. Para penyidik tersebut tengah mengecek rekaman CCTV di beberapa gedung yang ada di sekitar lokasi.
Hingga berita ini ditulis, penyidik yang ada di lapangan masih memeriksa rekaman CCTV. Belum ada keterangan resmi dari mereka mengenai proses penyidikan kali ini. Sementara lokasi tak lagi dipasangi garis polisi.
Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal diduga bernama Mulyadi menyerang dua anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan pada Jumat malam 30 Juni 2017 sekitar pukul 19.40 WIB.
Mulyadi tewas ditembak petugas lantaran tidak terlihat akan menyerahkan diri usai melukai kedua anggota Brimob itu. Dalam KTP yang ditemukan, Mulyadi tercatat sebagai mahasiswa dengan alamat Pagaulan, RT 012, RW 005, Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Saksikan video di bawah ini: